Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Trump Buka Pendaftaran Pengecualian Negara Pengimpor Besi-Baja, Indonesia Ikutan?

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Trump Buka Pendaftaran Pengecualian Negara Pengimpor Besi-Baja, Indonesia Ikutan?

Pantau.com - Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) menerima permintaan pengecualian negara-negara pengimpor produk dari tarif impor baja dan aluminium yang dikeluarkan Presiden AS, Donald Trump, mulai Senin 19 Maret 2018 lalu. Nantinya keputusan negara yang akan menerima pengecualian akan diputuskan dalam waktu 90 hari.

Pengamat Ekonomi CORE Indonesia, Piter Abdullah mengatakan, untuk Indonesia, pengecualian tarif bea masuk tidak terlalu terlalu berpengaruh signifikan.

"Kalau untuk Indonesia, secara langsung nggak besar. Kita kan tidak atau bukan eksportir baja, yang terkena adalah negara-negara yang melakukan ekspor baja," ujarnya saat dihubungi Pantau.com, Rabu (21/3/2018).

Ia pun menilai, Trump tentu tidak akan memberikan pengecualian kepada setiap negara. "Dalam posisi apa kita mintanya? Ini bukan masalah pertemanan, Amerika kan tidak mungkin asal memberikan. Dia sudah, akan memberikan pengecualian pada Kanada, Mexico karena konsensi ada kesepakatan," papar Piter.

Baca juga: Sah! Trump Tandatangani Aturan Bea Masuk Impor Baja dan Aluminium

"Kayak (kalau) kita Asean, kalau untuk kita nggak ada alasan pemerintah Trump memberikan pengecualian terhadap Indonesia," jelasnya.

Ia menilai, pengecualian terhadap Indonesia juga dimata AS tidak begitu besar pengaruhnya terhadap perdagangan AS. 

"Jadi kalau misalnya Amerika dealnya sama kita ada apa-apa itu nggak terlalu besar pengaruhnya terhadap perdagangan dunia, konstelasi perdagangannya tidak akan banyak berubah, jadi saya melihat dampaknya terhadap Amerika juga tidak besar," terangnya.

"(Kebijakan pengecualian) dia besar, manfaatnya kecil (untuk Amerika) tapi mudharatnya besar untuk Amerika untuk memberikan pengecualian pada kita. Karena kredibilitas dari kebijakan dia jadi dipertanyakan jadi menurut saya pengecualian itu bukan suatu yang bisa kita harapkan," pungkas Piter.

Penulis :
Widji Ananta