Pemkot Sorong Dorong Keterlibatan Pengusaha Asli Papua dalam Proyek Konstruksi Pemerintah

Pantau - Pemerintah Kota Sorong, Papua Barat Daya, memberdayakan pengusaha orang asli Papua (OAP) melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia agar mampu berpartisipasi dalam pengadaan barang dan jasa, khususnya konstruksi.

Wakil Wali Kota Sorong, Anshar Karim, menyatakan bahwa langkah ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat Daya.

"Dalam regulasi tersebut, pemerintah memberikan perlakuan khusus serta kemudahan dalam pengadaan barang/jasa bagi pelaku usaha OAP, sebagai bentuk komitmen untuk mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat di Tanah Papua," ungkapnya.

Dukung Keterlibatan Inklusif dalam Sistem LPSE

Perpres 17/2019 menjadi pengecualian dari Perpres 16/2018 dan dijadikan dasar hukum yang kuat untuk mendukung keterlibatan penyedia jasa konstruksi OAP secara inklusif dan adil.

Pemerintah Kota Sorong melalui Bagian Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah telah menindaklanjuti regulasi ini secara serius, berkoordinasi dengan Penjabat Wali Kota sebelumnya.

Langkah ini merupakan bentuk keberpihakan kepada pelaku usaha OAP agar mereka dapat meningkatkan kapasitas profesional dan bersaing secara sehat dalam sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah, Jessy Dolfie Puturuhu, menjelaskan bahwa sekitar 80 pengusaha OAP tergabung dalam asosiasi, namun masih mengalami kesulitan dalam menyiapkan dokumen administrasi untuk memperoleh pekerjaan konstruksi.

"Ini penting supaya mereka memiliki pemahaman bagaimana menyiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan konstruksi", ujarnya.

Selama ini, pelaku usaha OAP umumnya hanya mampu mengakses pengadaan barang, sedangkan sektor konstruksi masih sulit dijangkau karena kompleksitas persyaratan administrasi.

"Karena pekerjaan konstruksi itu syaratnya agak rumit, sehingga dibutuhkan pemahaman", tambahnya.