Pantau - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, marketplace, produsen, dan penjual merupakan kunci untuk membuka akses pasar yang lebih luas bagi industri kecil dan menengah (IKM).
Faisol menyebutkan bahwa kualitas produk IKM Indonesia sejatinya mampu bersaing dengan produk luar negeri, namun tanpa dukungan dari berbagai pihak, pelaku IKM akan kesulitan mengakses pasar ekspor maupun pembiayaan.
"Kolaborasi adalah kunci. Pemerintah punya peran di regulasi, sedangkan marketplace dan pelaku usaha harus membangun sinergi agar bisa menembus berbagai pasar," ungkapnya.
Akses Ekspor dan Teknologi Digital Didorong Jadi Solusi Pertumbuhan
Faisol menyatakan bahwa tidak realistis jika pelaku IKM dibiarkan berjuang sendiri tanpa fasilitasi atau intervensi pemerintah.
Menurutnya, pemerintah telah menempuh berbagai perjanjian dagang dengan negara-negara mitra, termasuk Uni Eropa dan Tunisia, yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku IKM untuk membuka pasar ekspor.
Ia juga mendorong pelaku IKM untuk memanfaatkan teknologi digital dan menjalin kerja sama strategis dengan marketplace seperti Tokopedia dan TikTok Shop guna memperluas jangkauan pasar.
"Bila perjanjian dagang ditandatangani, pasar ekspor akan terbuka luas dan mendukung berbagai upaya digitalisasi pasar," tegasnya.
Kemudahan promosi dan akses pasar diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membeli produk dalam negeri.
Faisol juga menyinggung adanya anggapan bahwa produk lokal lebih mahal dan kalah kualitas dibandingkan produk luar.
"Masyarakat harus diyakinkan bahwa produk lokal memiliki kualitas bagus, harga bersaing, dan mampu membangun semangat cinta produk dalam negeri," pungkasnya.
- Penulis :
- Balian Godfrey
