Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Budi Arie Laporkan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih Telah Terbentuk, Siap Masuki Tahap Operasional

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Budi Arie Laporkan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih Telah Terbentuk, Siap Masuki Tahap Operasional
Foto: Budi Arie Laporkan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih Telah Terbentuk, Siap Masuki Tahap Operasional(Sumber: ANTARA/Sumarwoto.)

Pantau - Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sebanyak 80.133 Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) telah resmi dibentuk di seluruh Indonesia. Laporan tersebut disampaikan dalam rapat terbatas yang digelar di kediaman Presiden di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (tanggal tidak disebut).

Pembentukan Rampung, Pemerintah Siap Lanjut ke Tahap Operasional

"Ya, betul saya diundang untuk rapat di Hambalang membicarakan perwujudan pembangunan dan pengoperasian Kopdes Merah Putih," ujar Budi Arie.

Ia menjelaskan bahwa program Kopdes Merah Putih dibagi dalam tiga tahapan utama: pembentukan, pembangunan dan pengoperasian, serta monitoring dan evaluasi.

Tahap pertama, yakni pembentukan, kini telah rampung sesuai dengan target nasional, dan pemerintah bersiap melangkah ke tahap kedua.

"Pemerintah akan bergerak cepat dan trengginas untuk urusan rakyat. Kami tidak mau main-main. Program Kopdes/kelurahan Merah Putih ini harus kita jaga kredibilitasnya," tegas Budi Arie.

Kopdes Diharapkan Jadi Tonggak Ekonomi Rakyat Desa

Dalam rapat terbatas tersebut, Budi Arie menyampaikan bahwa kehadiran Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi tonggak sejarah baru dalam penguatan ekonomi kerakyatan yang berbasis desa.

“Saatnya rakyat membuat sejarah dengan membentuk lembaga usaha rakyat yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Rapat terbatas itu turut dihadiri oleh sejumlah menteri dan pejabat tinggi, di antaranya Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Desa Yandri Susanto, Menteri PUPR Dody Hanggono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, serta perwakilan dari Agrinas dan Pertamina.

Penulis :
Balian Godfrey