Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Danantara Kucurkan Rp6,65 Triliun untuk Garuda Indonesia, Fokus Perbaikan Armada dan Transformasi Jangka Panjang

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Danantara Kucurkan Rp6,65 Triliun untuk Garuda Indonesia, Fokus Perbaikan Armada dan Transformasi Jangka Panjang
Foto: Danantara Indonesia bersama PT Garuda Indonesia (Persero) berkolaborasi untuk transformasi di Plaza Mandiri, Jakarta (sumber: ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

Pantau - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menerima pinjaman pemegang saham senilai Rp6,65 triliun atau setara 405 juta dolar AS dari PT Danantara Asset Management (Persero), anak perusahaan dari Danantara Indonesia.

Pendanaan ini merupakan bagian dari total dukungan sekitar 1 miliar dolar AS yang akan digunakan untuk pemeliharaan, perbaikan, dan pemeriksaan armada Garuda Indonesia Group.

COO Danantara Indonesia Dony Oskaria menyatakan bahwa langkah ini merupakan pendekatan baru dalam restrukturisasi dan transformasi yang dilakukan Danantara.

"Penyaluran dana ini adalah bentuk nyata dari mandat transformasi yang kami emban, dengan pendekatan yang profesional, terukur, dan mengedepankan prinsip tata kelola yang baik. Kami bukan sekadar memberikan pendanaan, namun kami hadir sebagai pemegang saham dengan mandat yang jelas dan pendekatan institusional," ungkapnya.

Transformasi Bisnis dan Tata Kelola

Transformasi yang dijalankan meliputi optimalisasi bisnis, pendanaan jangka panjang, dan pendampingan menyeluruh berbasis tata kelola serta restrukturisasi kinerja.

Menurut Dony, Danantara akan memastikan proses transformasi berjalan sesuai rencana dan akan terus dievaluasi secara berkala berdasarkan capaian dan akuntabilitas.

Evaluasi ini bertujuan untuk menjaga keberlangsungan operasional dan kualitas layanan dari Garuda Indonesia dan anak usahanya, Citilink.

Kolaborasi Strategis untuk Operasional Berkelanjutan

Garuda Indonesia Group dan Danantara juga mempersiapkan fondasi untuk transformasi jangka panjang melalui kolaborasi tahap awal yang fokus pada perawatan dan peningkatan kesiapan operasional armada.

Kolaborasi ini melibatkan dua entitas utama: Garuda Indonesia sebagai full service carrier dan Citilink sebagai low cost carrier.

Pendanaan akan dilanjutkan dengan langkah optimalisasi kinerja operasional dan keuangan untuk mendukung transformasi bisnis jangka panjang yang berkelanjutan.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyebut kolaborasi ini sebagai tonggak penting dalam transformasi perusahaan.

"Kami meyakini bahwa keberhasilan penyehatan kinerja tidak hanya bergantung pada dukungan finansial semata, namun juga pada komitmen perusahaan yang didukung oleh berbagai pihak untuk menata ulang strategi operasional dan bisnis secara menyeluruh," ia mengungkapkan.

Penulis :
Arian Mesa