
Pantau - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa penambahan produksi sebesar 30 ribu barel per hari (BPH) dari proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) di Blok Cepu memberikan kontribusi signifikan, yakni mencapai 25 persen dari total lifting minyak nasional.
“Kami sampaikan bahwa 30 ribu (BPH) ini adalah penambahan, jadi kemarin dari Cepu itu 150 ribu, jadi total lifting kita nanti dari Cepu itu 180 ribu barel per day, dengan kata lain 25 persen dari total lifting nasional,” ujar Bahlil.
Penambahan ini berasal dari empat sumur baru yang telah dikembangkan, menjadikan total produksi Blok Cepu saat ini berkisar antara 170 ribu hingga 180 ribu BPH.
Target APBN 2025 Tercapai Lebih Cepat, Menuju Swasembada Energi
Pencapaian ini diraih lebih cepat dari target semula, di mana proyek penambahan selesai hanya dalam delapan bulan—lebih cepat 10 bulan dari rencana awal.
“Insya Allah target APBN (2025) untuk lifting minyak sebesar 605 ribu barel per day ini, insya Allah akan kita bisa wujudkan bersama-sama,” kata Bahlil optimistis.
Ia menambahkan, Indonesia memiliki peluang besar mencapai target swasembada energi pada tahun 2029–2030 dengan estimasi produksi nasional sebesar 900 ribu hingga 1 juta BPH.
Proyek EBT di 15 Provinsi Serap Investasi Rp25 Triliun
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil juga meresmikan proyek pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) di 15 provinsi dengan total investasi sekitar Rp25 triliun dan kapasitas sebesar 379,7 megawatt (MW).
“Pada acara hari ini kita meresmikan 15 provinsi, proyek pembangkit listrik energi baru terbarukan dengan total kapasitas sebesar 379,7 megawatt (MW) dengan total investasi kurang lebih sekitar Rp25 triliun,” jelasnya.
Ia menyebutkan bahwa dari total kapasitas tersebut, sebanyak 120 MW diresmikan pada hari itu, dengan 34,9 MW berasal dari lokasi peresmian.
Khusus di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Blawan Ijen Unit 1, yang dibangun bersama PT Medco Cahaya Geothermal, akan ditambahkan kapasitas sebesar 45 MW dan 25 MW pada tahap kedua dan ketiga pembangunan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti