
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa pembangunan Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) merupakan langkah penting dalam mempercepat pemberdayaan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Menurut Muhaimin, keberadaan bandara ini akan mendorong tumbuhnya sektor UMKM, ekonomi kreatif, serta memperluas akses dan mobilitas masyarakat.
"Kalau Bandara ini cepat, maka pemberdayaan cepat. Itu membuat kita semangat, UMKM tumbuh, ekonomi kreatif semakin maju, apalagi ini bukan sekedar airport, tapi artport," ungkapnya dalam pertemuan dengan para tokoh Puri se-Bali.
Dukungan Penuh untuk Percepatan Proyek Strategis
Bandara Internasional Bali Utara diprakarsai oleh PT. BIBU Panji Sakti dan dirancang sebagai proyek strategis nasional yang bukan hanya berfungsi sebagai bandara, melainkan juga pusat pertumbuhan ekonomi dan budaya.
Muhaimin menyatakan dukungan penuhnya terhadap percepatan pembangunan bandara tersebut, yang direncanakan berlokasi di wilayah Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali.
"Buat saya adalah kewajiban untuk mendorong Bandara Internasional Bali Utara ini secepat-cepatnya terwujud di Bali ini karena sudah memenuhi syarat semuanya bukan sekedar syarat-syarat administratif atau sekedar syarat BIBU-nya, tetapi syarat sebagai wilayah yang maju," ia mengungkapkan.
Ia menjelaskan bahwa Bali telah memenuhi tiga kriteria penting sebagai wilayah maju, yakni kepastian hukum, tradisi dan budaya, serta akses yang memadai.
Bali Penuhi Tiga Kriteria Wilayah Maju
Dalam pernyataannya, Muhaimin menekankan pentingnya kepastian hukum sebagai pondasi utama dalam pembangunan berkelanjutan.
"Satu kepastian hukum, kita tidak maju-maju karena kepastian hukum itu, nah Bali mendukung kepastian hukum. Ketika kepastian hukum itu muncul maka muncul trust (kepercayaan), begitu muncul trust, muncul pembangunan, begitu muncul pembangunan muncul konser," jelasnya.
Syarat kedua adalah kekuatan tradisi dan budaya, yang menurut Muhaimin sudah lama dimiliki Bali dengan sejarah dan nilai budayanya yang kuat.
Syarat terakhir adalah akses terhadap berbagai fasilitas, yang menurutnya menjadi alasan utama pentingnya pembangunan bandara kedua di Bali.
"Kalau akses ini hanya satu bandara tidak akan bisa cepat, harus dua bandara minimal akses itu terpenuhi maka insyaallah kita akan menang bersaing dengan negara-negara lainnya," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Muhaimin didampingi oleh Direktur Utama PT. BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo.
Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara diharapkan dapat mendorong pemerataan pembangunan antarwilayah serta memperkuat posisi Indonesia dalam persaingan global.
- Penulis :
- Shila Glorya