
Pantau - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pemerintah Timor Leste resmi membentuk tim kerja bidang ekonomi untuk mendorong peningkatan perekonomian kedua wilayah.
Langkah ini disampaikan oleh Gubernur NTT Melki Laka Lena sebagai bagian dari pengembangan potensi sektoral yang akan berdampak langsung bagi masyarakat di wilayah perbatasan.
"Jadi penekanan utama dari pertemuan ini adalah untuk kerja sama ekonomi dengan membentuk tim teknis gabungan dari kedua belah pihak dalam hal ini Pemerintah Provinsi NTT dan RDTL," ujarnya.
Fokus Kolaborasi: Pertanian, Peternakan, hingga Perdagangan Perbatasan
Kolaborasi ekonomi ini akan difokuskan pada empat sektor utama, yaitu pertanian, peternakan, perdagangan, dan industri.
Untuk mewujudkan kerja sama yang efektif, akan dilibatkan berbagai pihak terkait seperti Kamar Dagang dan Industri serta kementerian teknis dari kedua negara.
Melki berharap kerja sama ini dapat menjadi momentum penting bagi pengembangan ekonomi bersama, khususnya bagi wilayah yang berbatasan langsung antara NTT dan Timor Leste.
"Tentu harus terus dijaga dan dikoordinasi dengan baik dan terintegrasi secara kuat melalui penyesuaian kebijakan untuk mempermudah mobilisasi masyarakat dan aktivitas ekonomi khususnya di wilayah perbatasan," ungkapnya.
Pemerintah Provinsi NTT juga mengharapkan dukungan dari pemerintah pusat, kementerian terkait, dan Kadin Indonesia untuk memastikan kelancaran dan peningkatan kualitas kerja sama ini.
Timor Leste Dorong Kerja Sama Budaya, Pariwisata, dan Ketahanan Pangan
Wakil Perdana Menteri Timor Leste, Mariano Sabino Lopes, menyambut baik pembentukan tim kerja ini dan menilai bahwa kolaborasi tersebut penting untuk memanfaatkan potensi besar di wilayah Pulau Timor.
Ia menekankan pentingnya dukungan terhadap mobilisasi aktivitas ekonomi di perbatasan, serta pengembangan ajang pariwisata dan budaya sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Saya harap nanti ke depannya kita saling berkomitmen dan meningkatkan peluang bisnis di wilayah perbatasan karena mobilisasi masyarakat sangat tinggi di akhir pekan baik dari Belu ke Timor Leste ataupun sebaliknya," ujarnya.
Mariano juga menyoroti pentingnya pengelolaan irigasi dan sumber daya air secara optimal demi meningkatkan pertanian dan ketahanan pangan.
Kerja sama di sektor kelautan dan perikanan menjadi prioritas, termasuk pengembangan budidaya kepiting serta potensi udang dan lobster sebagai komoditas ekonomi lokal.
Ia menambahkan bahwa promosi pariwisata berbasis budaya dan alam dapat memperkuat daya tarik wilayah perbatasan bagi wisatawan.
"Kita Timor Leste dan NTT ini bersaudara. Kita punya tanggung jawab besar untuk saling mendukung dalam menuju kemajuan peradaban," tutup Mariano.
- Penulis :
- Aditya Yohan