
Pantau - Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi harapan masyarakat untuk menjadi alat perjuangan ekonomi rakyat dan peningkatan kesejahteraan desa.
“Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini menjadi harapan rakyat untuk menjadi alat bagi perjuangan ekonomi rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan juga kemajuan desa di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa program ini tidak boleh menjadi sekadar formalitas atau simbolis, melainkan harus mampu memberi dampak nyata dalam mengatasi permasalahan sosial.
Fokus pada Pengentasan Kemiskinan dan Stunting di Desa
Budi Arie menyoroti dua tantangan utama yang masih dihadapi masyarakat desa, yaitu kemiskinan dan angka stunting yang tinggi.
Dengan hadirnya koperasi desa, ia berharap mampu memperkuat ketahanan ekonomi desa dan mendukung upaya mengurangi kesenjangan antara desa dan kota.
“Tingkat kemiskinan ini masih banyak di desa dan kesenjangan ekonomi desa dibanding kota sangat besar. Karena itu kita ingin mewujudkan bagaimana koperasi bisa memberi sumbangsih bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa kontribusi ekonomi desa terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional saat ini baru mencapai 14 persen.
“Ini kan menurut saya harus ada pemerataan yang lebih berkeadilan,” tegasnya.
Target Seluruh Kopdes Beroperasi Oktober 2025
Data Kementerian Koperasi menunjukkan bahwa hingga tahun 2024, terdapat 131.617 koperasi aktif di Indonesia dengan hampir 30 juta anggota dan volume usaha mencapai Rp214 triliun.
Kontribusi koperasi terhadap PDB nasional hampir mencapai 1 persen.
Program Kopdes Merah Putih telah menjangkau sekitar 80.500 desa dan kelurahan yang telah menyelesaikan musyawarah desa khusus (musdesus) untuk membentuk koperasi.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 77 ribu koperasi telah memiliki badan hukum yang diterbitkan oleh Kementerian Hukum RI.
Sebanyak 103 koperasi ditetapkan sebagai koperasi percontohan untuk tahap awal.
Puluhan ribu koperasi desa ini direncanakan akan mulai dioperasikan secara serentak setelah diluncurkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 19 Juli 2025.
Targetnya, seluruh koperasi desa sudah aktif melayani kebutuhan masyarakat pada Oktober 2025.
- Penulis :
- Aditya Yohan