Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kementan Gandeng Pemkab Kediri Kembangkan Investasi Sapi Perah, Targetkan 3.000 Ekor dalam 5 Tahun

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kementan Gandeng Pemkab Kediri Kembangkan Investasi Sapi Perah, Targetkan 3.000 Ekor dalam 5 Tahun
Foto: Direktur Hilirisasi Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Makmun (kiri), Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (tengah) (sumber: Humas Ditjen PKH Kementan)

Pantau - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjalin sinergi untuk menyiapkan lahan investasi sapi perah sebagai langkah memperkuat industri peternakan nasional dan meningkatkan produksi susu.

Direktur Hilirisasi Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Makmun, menyatakan bahwa pengembangan investasi sapi perah di daerah merupakan bagian dari agenda besar Kementan.

"Pengembangan investasi sapi perah di daerah menjadi bagian dari agenda besar Kementan dalam memperkuat mata rantai hulu-hilir peternakan nasional," ungkapnya.

Makmun menjelaskan, pengembangan industri sapi perah turut memperkuat ketahanan pangan hewani, menciptakan lapangan kerja baru, serta mendekatkan industri ke sumber produksi.

Langkah ini juga sejalan dengan kebijakan strategis Kementan dalam mendorong investasi dan produksi nasional, terutama pada sektor peternakan.

Komitmen Pemerintah Daerah dan Swasta

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menyatakan dukungannya dalam mempercepat proses investasi pengembangan sapi perah berskala besar di wilayahnya.

"Dukungan investasi tidak boleh lambat," tegasnya dalam forum diskusi terbatas bersama Direktorat Hilirisasi Peternakan di Kediri.

Forum tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Hanindhito dan dihadiri oleh organisasi perangkat daerah (OPD), jajaran Sekretariat Daerah, serta perwakilan PT Irfai Berkah Sejahtera (IBS) sebagai inisiator proyek.

PT IBS yang berbasis di Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kediri, berencana mengembangkan usahanya dari peternakan sapi pedaging menjadi sapi perah.

Saat ini, perusahaan tersebut telah memiliki 700 ekor sapi pedaging dan 228 ekor sapi perah, dengan target mencapai 3.000 ekor sapi perah dalam lima tahun ke depan.

Pada tahun 2025, PT IBS menargetkan pengadaan 500 ekor sapi perah sebagai bagian dari ekspansi bertahap.

Sebagai langkah awal, PT IBS telah mendatangkan 100 ekor sapi perah dari Australia melalui skema joint shipment bersama PT Greenfield.

Pengiriman tersebut dilakukan pada 27 Juni 2025 dan kini sapi-sapi tersebut tengah menjalani masa karantina.

Dukungan Lahan dan Infrastruktur

Untuk mendukung ekspansi, PT IBS memerlukan lahan seluas 23 hektare milik Pemkab Kediri yang akan dimanfaatkan sebagai area kandang dan sumber pakan.

Sementara itu, pembangunan industri pengolahan susu akan dilakukan di atas lahan milik PT IBS sendiri.

Bupati Hanindhito menyatakan siap mempercepat proses legalitas lahan yang dibutuhkan perusahaan.

"Saya tidak ingin investasi strategis seperti ini terhambat urusan administrasi," ia mengungkapkan.

Hanindhito meminta agar seluruh OPD terkait segera bergerak dan menyampaikan laporan apabila menemui kendala dalam proses administrasi.

Ia juga menegaskan bahwa proses pengalihan hak guna usaha (HGU) dari PD Margomulyo ke hak pengelolaan lahan (HPL) milik Pemkab Kediri harus segera dituntaskan.

Setelah pengalihan selesai, Kementerian ATR/BPN akan melakukan penilaian terhadap lahan sebagai dasar skema kerja sama jangka panjang.

Dua skema kerja sama yang dimungkinkan yakni kerja sama pemanfaatan (KSP) selama 30 tahun atau kerja sama penyediaan infrastruktur (KSPI) selama 50 tahun.

Dalam forum tersebut, PT IBS juga menyampaikan komitmennya untuk menyalurkan dana CSR sebesar Rp200–300 juta per tahun.

Dana tersebut akan digunakan untuk memperbaiki rumah tidak layak huni serta memberdayakan masyarakat miskin produktif sebagai tenaga kerja di peternakan.

Penulis :
Arian Mesa