Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Wamentrans Viva Yoga Tinjau Bendungan dan Dorong Percepatan Pertanian di Kawasan Transmigrasi Maluku Utara

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Wamentrans Viva Yoga Tinjau Bendungan dan Dorong Percepatan Pertanian di Kawasan Transmigrasi Maluku Utara
Foto: Wamen Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi meresmikan Bendungan Beringin Agung di Desa Toliwang, Kecamatan Kao Barat (sumber: ANTARA/Abdul Fatah)

Pantau - Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans), Viva Yoga Mauladi, meresmikan Bendungan Beringin Agung di Desa Toliwang, Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara, dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Maluku Utara.

Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Wamentrans sebagai simbol dimulainya operasional bendungan tersebut.

Bendungan Beringin Agung diharapkan mampu mengairi lahan pertanian seluas 140 hektare dan menjadi infrastruktur vital untuk mendukung kehidupan dan kesejahteraan masyarakat lokal, khususnya dalam sektor pertanian di wilayah transmigrasi.

Peran Strategis Transmigrasi dan Ketahanan Pangan

Dalam sambutannya, Viva Yoga menegaskan pentingnya kawasan transmigrasi dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya dalam produksi Pajale (padi, jagung, kedelai).

"Peran bendungan memiliki posisi vital mendukung kehidupan dan kesejahteraan masyarakat di Maluku Utara, terutama untuk sektor pertanian di Toliwang," ungkapnya.

Ia menekankan bahwa program transmigrasi harus mampu mempercepat intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, sehingga produksi pertanian dapat ditingkatkan secara berkelanjutan di masa depan.

Selain itu, Viva Yoga menyampaikan bahwa transmigrasi juga memiliki peran penting dalam integrasi nasional melalui percampuran adat dan budaya, serta dalam mengentaskan kemiskinan melalui program reforma agraria dan peningkatan kedaulatan pangan.

"Kementerian Transmigrasi juga menekankan transmigrasi mempererat rasa kebangsaan melalui integrasi nasional, percampuran adat budaya untuk menumbuhkan rasa kebangsaan, mengentaskan kemiskinan melalui program reforma agraria serta membantu mewujudkan kedaulatan pangan," ia mengungkapkan.

Sinergi Lintas Kementerian dan Daerah

Wamentrans juga menyoroti kolaborasi antara Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Pertanian dalam mewujudkan pusat-pusat ekonomi baru, seperti pembangunan peternakan sapi seluas 10.000 hektare di Nusa Tenggara Timur dengan dukungan investor dari Brasil.

"Maka dalam hal mewujudkan pusat ekonomi baru di berbagai pelosok tanah air, perlu terobosan baru, sehingga Kementrans dan Kementan terus bersinergi," ungkapnya.

Viva Yoga menambahkan bahwa paradigma transmigrasi saat ini telah bergeser dari sekadar pembangunan wilayah menuju peningkatan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat transmigrasi.

Dalam kunjungan tersebut, ia juga mengapresiasi kerja sama antara Kabupaten Lamongan (Jawa Timur) dan Kabupaten Morotai (Maluku Utara) yang telah memulai inisiatif pemenuhan kebutuhan komoditas seperti telur bebek dan ikan sebagai langkah strategis mendorong ekonomi lokal.

Kontribusi Transmigrasi di Halmahera Utara

Bupati Halmahera Utara, Piet Hein Babua, menyampaikan bahwa program transmigrasi di wilayahnya telah berjalan sejak tahun 1982 dan telah mencakup 17.524 kepala keluarga atau 57.592 jiwa.

Piet menyatakan bahwa keberadaan kawasan transmigrasi telah memberikan dampak positif dalam pembangunan daerah, khususnya dalam sektor pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat setempat.

Saat ini, di Maluku Utara terdapat empat kawasan transmigrasi prioritas nasional dan empat kawasan transmigrasi prioritas bidang yang tersebar di berbagai kabupaten, termasuk Halmahera Utara.

Penulis :
Arian Mesa