HOME  ⁄  Ekonomi

Penyaluran KPR FLPP Tembus 129 Ribu Unit, BP Tapera Optimistis Capai Target 2025

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Penyaluran KPR FLPP Tembus 129 Ribu Unit, BP Tapera Optimistis Capai Target 2025
Foto: (Sumber: Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho dalam acara sarasehan BP Tapera di Jakarta, Kamis (17/7/2025). (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)

Pantau - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat telah menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 129.773 unit dari awal tahun hingga 16 Juli 2025.

Permintaan Rumah Subsidi Terus Meningkat

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyatakan bahwa angka tersebut mencerminkan kenaikan signifikan sebesar 50,98 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024, yang hanya mencapai 85.956 unit.

"Ini menandakan optimisme bahwa pertumbuhan permintaan rumah, terutama rumah pertama bagi masyarakat yang belum punya rumah, itu terus meningkat," ungkapnya.

BP Tapera menargetkan penyaluran KPR FLPP mencapai 350 ribu unit sepanjang 2025, dengan strategi peningkatan sosialisasi dan koordinasi intensif bersama bank-bank penyalur.

Selain FLPP, BP Tapera juga mengelola skema pembiayaan KPR Tapera.

Realisasi KPR FLPP sejak 2022 hingga pertengahan 2025 telah mencapai 785.074 unit dengan total nilai subsidi Rp92,12 triliun.

Sementara itu, realisasi KPR Tapera sejak 2021 tercatat sebanyak 19.367 unit dengan subsidi sebesar Rp3,03 triliun.

Solusi Backlog Perumahan Nasional

Program pembiayaan rumah subsidi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengejar target pembangunan tiga juta rumah per tahun dan mengurangi backlog kepemilikan rumah yang masih tinggi, yakni sekitar 6,98 juta rumah tangga.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menekankan pentingnya memanfaatkan skema KPR FLPP bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"KPR FLPP ini wajib dimanfaatkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah yang ingin memiliki rumah pertama. Dari pada uangnya buat yang lain mendingan buat beli rumah karena harga tanah dan bahan bangunan makin lama makin naik," ujarnya.

Ara menambahkan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi masyarakat untuk membeli rumah pertama melalui program prorakyat dari Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Penulis :
Ahmad Yusuf