Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Bulog Gelar Operasi Pasar Serentak di 5.000 Titik, Jual Beras Murah untuk Kendalikan Inflasi dan Jaga Ketahanan Pangan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Bulog Gelar Operasi Pasar Serentak di 5.000 Titik, Jual Beras Murah untuk Kendalikan Inflasi dan Jaga Ketahanan Pangan
Foto: Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani (kiri), Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (tengah) peluncuran GPM beras SPHP di Kantor Pos Besar Fatmawati, Jakarta (sumber: Humas Bulog)

Pantau - Perum Bulog meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara serentak di lebih dari 5.000 titik di seluruh Indonesia untuk memastikan ketersediaan beras terjangkau bagi masyarakat luas.

Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, mengungkapkan bahwa GPM SPHP diselenggarakan secara nasional dengan menyediakan beras SPHP berkualitas dan terjangkau.

Peluncuran program dilakukan di Kantor Pos Besar Fatmawati, Jakarta, dengan penjualan langsung kepada masyarakat menggunakan skema Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp12.500 per kilogram atau Rp62.500 per pack (5 kg) untuk wilayah Jawa.

Rizal menegaskan bahwa program SPHP merupakan instrumen penting pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat serta menekan laju inflasi pangan.

"Bulog berkomitmen untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusinya secara merata", ungkapnya.

Kolaborasi Antarlembaga dan Distribusi Tepat Sasaran

Untuk memperluas jangkauan distribusi beras SPHP hingga ke pelosok, Bulog menggandeng PT Pos Indonesia, PT Pupuk Indonesia, ID Food, PT Perkebunan Nusantara III, serta berbagai instansi pemerintah lainnya.

"Sesuaikan dengan arahan Menko Bidang Pangan dan Menteri Pertanian, kami memperketat saluran distribusi SPHP melalui beberapa jalur distribusi utama, yaitu pengecer pasar, Koperasi Desa Merah Putih, Kios Pangan binaan Pemda, dan kegiatan GPM oleh instansi pemerintah", ujarnya.

Seluruh jalur distribusi diwajibkan menggunakan aplikasi Klik SPHP untuk memverifikasi data pengecer secara ketat guna menghindari penyelewengan.

Setiap pengecer juga diwajibkan membuat surat pernyataan bahwa mereka tidak akan menyalahgunakan distribusi beras SPHP.

Beras SPHP hanya boleh dijual maksimal dua pack atau 10 kg per konsumen, dengan harga Rp62.500 per pack 5 kg.

"Melalui kegiatan ini masyarakat diharapkan dapat memperoleh akses pangan pokok dengan harga terjangkau, sekaligus memperkuat sinergi antarlembaga dalam menjaga ketahanan pangan nasional", ucap Rizal.

Penyaluran 1,3 Juta Ton Beras dan Skema Harga Berdasarkan Zona

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa operasi pasar ini dilaksanakan sebagai respons atas naiknya harga beras di beberapa daerah.

Bulog akan menyalurkan 1,3 juta ton beras SPHP dalam operasi pasar tersebut, dengan harga Rp62.500 per 5 kg atau Rp12.500 per kg untuk wilayah Jawa.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambahkan bahwa penyaluran beras akan dilakukan melalui sejumlah program pemerintah, salah satunya bantuan pangan bagi 18.277.083 penerima manfaat dengan target 360.000 ton beras.

"Dan 1,3 juta ton untuk beras SPHP, total lebih dari 1,5 juta ton digerakkan secara nasional. Ini merupakan operasi pasar besar-besaran", tegasnya.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengingatkan bahwa seluruh mekanisme penyaluran telah dipersiapkan secara sistematis agar tidak terjadi penjualan di atas HET.

"Mekanismenya telah disiapkan dengan baik oleh Bulog agar tidak terjadi penjualan di atas HET", ia mengungkapkan.

HET beras SPHP ditetapkan berdasarkan zona wilayah, yakni:

  • Rp12.500/kg untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, Sulawesi)
  • Rp13.100/kg untuk zona 2 (Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan)
  • Rp13.500/kg untuk zona 3 (Maluku, Papua)
Penulis :
Arian Mesa
Editor :
Tria Dianti