
Pantau - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memimpin Sidang Anggota Kedua dan Ketiga Dewan Energi Nasional (DEN) Tahun 2025 yang digelar di Jakarta dan menekankan pentingnya pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) guna mendukung transisi energi nasional.
Bahlil, yang juga menjabat sebagai Ketua Harian DEN, menyampaikan bahwa Indonesia harus mencontoh Brasil dalam optimalisasi EBT untuk mendukung kemandirian energi nasional.
"Mereka pakai tebu, bensinnya itu, mereka menuju 100 persen bisa pakai itu. Karena mereka pertaniannya bagus, etanolnya bagus, biodieselnya juga dia pemenang. (Sementara) kita ini kan impor etanol dan metanol setiap tahun. Jadi, mungkin yang di Merauke ini yang perlu kita push untuk tebunya itu dikonversi ke etanol dan metanol saja," ungkapnya.
Fokus Pembahasan RPP KEN dan Transisi Energi
Sidang tersebut membahas sejumlah pokok strategis, termasuk status terkini Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN) yang hingga kini masih menunggu penetapan resmi.
RPP KEN diharapkan menjadi dasar kebijakan dalam mewujudkan transisi energi menuju net zero emission (NZE) pada tahun 2060.
Dalam arahannya, Bahlil menegaskan bahwa optimalisasi pemanfaatan EBT sangat penting untuk mencapai ketahanan dan kemandirian energi nasional.
Selain itu, RPP KEN juga menggarisbawahi pentingnya pendanaan untuk mendukung proses dekarbonisasi di sektor energi, dengan pembiayaan bersumber dari APBN, APBD, serta sumber dana nasional dan internasional lainnya.
Setelah diundangkan, Peraturan Pemerintah tentang KEN akan menjadi rujukan utama dalam penyusunan perencanaan energi daerah dan kebijakan energi lintas sektor.
Bahlil menyatakan bahwa DEN harus aktif dalam memberikan pembinaan serta pendampingan teknis kepada daerah, terutama dalam penyusunan Peraturan Daerah tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED).
Langkah ini akan difokuskan pada 38 provinsi, dengan perhatian khusus pada Papua, Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan Papua Pegunungan.
Reformasi Keanggotaan dan Peningkatan Kemandirian Energi
Sidang juga membahas usulan perubahan Keputusan Presiden Nomor 17/P Tahun 2009 terkait penyesuaian keanggotaan DEN dari unsur pemerintah, menyusul perubahan nomenklatur kementerian menjadi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Selain itu, DEN juga memaparkan hasil Indeks Perhitungan Kemandirian Energi Tahun 2024 yang meliputi penilaian aspek, indikator, dan bobot kemandirian energi nasional.
Untuk meningkatkan kemandirian tersebut, DEN merekomendasikan peningkatan reserve replacement ratio (RRR) melalui eksplorasi sumber daya dan cadangan energi, peningkatan pasokan migas dan LPG, serta optimalisasi penggunaan energi dalam negeri sebagai substitusi impor.
Sidang dihadiri oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Plt Sekretaris Jenderal DEN Dadan Kusdiana, serta perwakilan tetap anggota DEN dari sejumlah kementerian seperti Pendidikan Tinggi, Perhubungan, Keuangan, Lingkungan Hidup, dan Perindustrian.
- Penulis :
- Arian Mesa