Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kolaborasi Kemnaker dan Kemenkraf Didorong untuk Kembangkan Talenta Kreatif dan Perluas Lapangan Kerja

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kolaborasi Kemnaker dan Kemenkraf Didorong untuk Kembangkan Talenta Kreatif dan Perluas Lapangan Kerja
Foto: Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dan Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya saat menjalani pertemuan penjajakan kerja sama antara kedua kementerian di Jakarta (sumber: Kemnaker RI)

Pantau - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) tengah menjajaki kerja sama strategis guna memperkuat pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan memperluas kesempatan kerja di sektor ekonomi kreatif.

Kerja sama ini dianggap penting untuk mendukung arah pembangunan nasional, khususnya dalam mendorong transformasi ekonomi melalui sektor kreatif yang kini menjadi salah satu motor penggerak penciptaan lapangan kerja baru.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan, "Sektor ekonomi kreatif merupakan salah satu penggerak utama penciptaan lapangan kerja baru yang berkualitas. Oleh karena itu, kerja sama lintas kementerian ini kami nilai sangat strategis untuk mempercepat pengembangan talenta kreatif di berbagai daerah," ungkapnya.

Fokus Kerja Sama: Talenta Kreatif dan Vokasi Tematik

Sinergi antara Kemnaker dan Kemenkraf akan difokuskan pada peningkatan kualitas SDM, penguatan pelatihan vokasi, serta integrasi sistem informasi pasar kerja dengan data kebutuhan tenaga kerja dari sektor ekonomi kreatif.

Kemnaker memiliki mandat strategis dalam merancang kebijakan pelatihan vokasi, penempatan tenaga kerja, dan menciptakan iklim ketenagakerjaan yang kondusif.

Sementara itu, Kemenkraf bertanggung jawab atas pengembangan ekosistem ekonomi kreatif yang mencakup 17 subsektor seperti kuliner, fesyen, kriya, film, animasi, aplikasi, dan game interaktif.

Berdasarkan data Kemenkraf, sektor ekonomi kreatif menyumbang 7,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan telah menyerap lebih dari 17 juta tenaga kerja.

Yassierli menambahkan, "Kami ingin memastikan bahwa pelatihan vokasi yang kami selenggarakan mampu menjawab kebutuhan riil industri kreatif seperti produksi konten digital, desain visual, teknologi aplikasi, hingga kewirausahaan berbasis kreativitas," ia mengungkapkan.

Dukung RPJMN 2025–2029 dan Asta Cita

Kolaborasi ini mendukung arah pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 dan sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam agenda peningkatan kualitas SDM dan daya saing nasional.

Pertemuan antara Menaker dan Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya juga membahas sejumlah potensi kerja sama konkret.

"Antara lain pengembangan pelatihan vokasi tematik, pemagangan berbasis proyek kreatif, sertifikasi kompetensi, kolaborasi dalam event ekonomi kreatif, serta sinergi data tenaga kerja untuk mendukung kebijakan ketenagakerjaan," ujar Teuku Riefky.

Kemnaker membuka peluang untuk mengintegrasikan sistem informasi pasar kerja dengan data kebutuhan tenaga kerja dari Kemenkraf, sebagai bagian dari upaya merancang kebijakan yang tepat sasaran dan berbasis data.

Sebagai langkah awal, Yassierli menyampaikan bahwa kolaborasi kedua kementerian ini diharapkan segera diwujudkan dalam bentuk Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama.

"Sebagai langkah awal menuju kemitraan strategis yang berkelanjutan dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 yang ditopang oleh talenta kreatif dan produktif," ujarnya.

Penulis :
Arian Mesa