Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

BPS: Tingkat Kemiskinan Maret 2025 Turun Jadi 8,47 Persen, Pedesaan Masih Tertinggi

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

BPS: Tingkat Kemiskinan Maret 2025 Turun Jadi 8,47 Persen, Pedesaan Masih Tertinggi
Foto: (Sumber: Tangkapan layar - Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (25/7/2025). ANTARA/Rizka Khaerunnisa.)

Pantau - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa persentase penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025 berada di angka 8,47 persen, turun 0,10 persen poin dibandingkan September 2024 dan turun 0,56 persen poin dibandingkan Maret 2024.

Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 23,85 juta orang, berkurang sekitar 200 ribu orang dibandingkan September 2024.

Pedesaan Masih Dominasi Tingkat Kemiskinan

BPS merinci bahwa tingkat kemiskinan di wilayah perkotaan pada Maret 2025 sebesar 6,73 persen, sementara di wilayah pedesaan tercatat sebesar 11,03 persen.

"Jadi desa lebih banyak yang miskinnya jika dibandingkan dengan perkotaan terhadap total penduduk masing-masing wilayahnya," ujar BPS.

Jika dibandingkan dengan data sebelumnya, persentase kemiskinan di pedesaan menurun sebesar 0,31 persen poin dari 11,34 persen pada September 2024.

Sebaliknya, kemiskinan di perkotaan mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen poin dari 6,66 persen pada periode yang sama.

Jawa Masih Tertinggi, Penurunan Terbesar di Bali-Nusa Tenggara

Secara wilayah, jumlah penduduk miskin terbesar berada di Pulau Jawa, yakni 12,56 juta orang atau setara dengan 52,66 persen dari total nasional.

Jumlah penduduk miskin paling sedikit berada di Kalimantan, yaitu 0,89 juta orang atau 3,75 persen dari total nasional.

Hampir seluruh pulau mengalami penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin dibandingkan September 2024, dengan penurunan terbesar terjadi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara sebesar 0,22 persen poin.

Namun demikian, Maluku dan Papua mencatat peningkatan baik dari sisi jumlah maupun persentase penduduk miskin.

Indeks Keparahan dan Kedalaman Turun, Pedesaan Masih Rentan

Indeks kedalaman kemiskinan (P1) secara nasional pada Maret 2025 sebesar 1,365, naik tipis dari 1,364 pada September 2024, tetapi turun dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 1,461.

Indeks keparahan kemiskinan (P2) tercatat sebesar 0,319, turun dari 0,322 pada September 2024 dan dari 0,347 pada Maret 2024.

Nilai P1 untuk wilayah perkotaan adalah 1,061, sedangkan pedesaan lebih tinggi di angka 1,811.

Nilai P2 juga menunjukkan disparitas, dengan perkotaan sebesar 0,245 dan pedesaan sebesar 0,427.

Survei Gunakan Sampel 345 Ribu Rumah Tangga

Data kemiskinan ini dihitung berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025.

Pengumpulan data dilakukan pada Februari 2025, karena Maret bertepatan dengan bulan Ramadhan yang berpotensi memengaruhi pola konsumsi rumah tangga.

Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 345 ribu rumah tangga yang tersebar di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Aditya Yohan