
Pantau - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mendorong warga binaan Lapas Perempuan Mataram, Nusa Tenggara Barat, untuk mandiri secara ekonomi setelah menyelesaikan masa hukuman.
Pelatihan Keterampilan Jadi Modal Hidup Mandiri
Dalam kunjungannya ke Lapas Perempuan Mataram pada Jumat, 25 Juli 2025, Arifah meninjau langsung pelatihan keterampilan yang dilakukan atas kerja sama dengan xlsmart di Kota Mataram.
Ia menyatakan bahwa pelatihan tersebut bertujuan memberikan bekal keterampilan bagi para warga binaan agar dapat berbaur dengan masyarakat dan menjalani kehidupan yang mandiri pasca pembebasan.
"Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan pihak terkait dalam memberdayakan perempuan, termasuk yang berada di Lapas," ungkap Arifah.
Produk Buatan Warga Binaan Didorong Masuk Pasar
Arifah menyampaikan apresiasi atas produk-produk buatan warga binaan seperti kue, cincin, kalung, boneka, dan tas rajut.
Menurutnya, hasil karya tersebut berpotensi menjadi modal penting untuk kemandirian ekonomi dan sedang diupayakan agar perusahaan-perusahaan termasuk BUMN dapat membeli atau memanfaatkan produk warga binaan.
Salah satu usulan konkret Arifah adalah agar produksi goodie bag perusahaan dialihkan kepada penghuni Lapas guna membuka jalur pemasaran dan memperluas kesempatan ekonomi bagi mereka.
- Penulis :
- Aditya Yohan