
Pantau - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember bersama PT Pertamina (Persero) mengambil langkah cepat untuk mengatasi gangguan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji yang terjadi akibat penutupan jalan nasional di jalur Gumitir, penghubung utama antara Jember dan Depo Pertamina Banyuwangi.
Penutupan jalur tersebut menyebabkan antrean panjang kendaraan di seluruh SPBU di Kabupaten Jember sejak Sabtu (26/7) hingga Senin, dengan warga rela mengantre sejak dini hari demi mendapatkan BBM jenis Pertalite dan Pertamax.
"Kami menyadari dan memantau dengan serius kondisi kepadatan antrean serta kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji yang terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)," ungkap Bupati Jember, Muhammad Fawait.
Stok Aman, Distribusi Terhambat
Bupati yang akrab disapa Gus Fawait menegaskan bahwa tidak ada masalah dengan stok BBM, namun distribusi terhambat karena penutupan jalur nasional yang merupakan kewenangan pemerintah pusat.
"Sekali lagi saya tegaskan, BBM itu stoknya tidak kurang dan cukup aman, namun distribusinya terhambat karena ada penutupan jalan dari Jember ke Banyuwangi, yang merupakan jalan nasional. Itu sebetulnya bukan kewenangan kami karena merupakan kewenangan pemerintah pusat," jelasnya.
Untuk merespons kondisi tersebut, Pemkab Jember langsung menggelar rapat koordinasi dengan PT Pertamina pada Minggu malam (27/7) di Kecamatan Ambulu.
"Kami tidak tinggal diam. Minggu malam kami undang Pertamina untuk rapat bersama dan juga sudah melayangkan permintaan resmi untuk penambahan kuota BBM dan elpiji," tambahnya.
Pasokan Dialihkan dari Surabaya dan Malang
Sebagai langkah konkret, Pemkab Jember meminta tambahan pasokan dari wilayah lain seperti Surabaya dan Malang yang tidak terdampak penutupan jalur dari timur.
Pertamina merespons cepat permintaan tersebut dengan mengalihkan suplai dari Terminal BBM Surabaya dan Malang untuk menutupi kebutuhan di wilayah Jember yang mencapai sekitar 700 kiloliter (KL) setiap hari.
Sales Brand Manager Pertamina Area Jember, Hendra Saputra, menyatakan bahwa Pertamina telah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait.
"Salah satunya adalah dengan melakukan alih suplai dari Terminal BBM Surabaya dan Malang untuk menutupi kebutuhan di wilayah Jember," ungkapnya.
Bupati Jember juga meminta masyarakat tetap tenang dan bersabar menghadapi kondisi ini.
"Saya mohon masyarakat bersabar karena memang hal itu di luar prediksi kami. Bukan hanya mobilitas warga yang terganggu, tapi juga distribusi BBM dan elpiji di Jember. Namun Insya-Allah, masalah itu bisa diatasi secepat mungkin," ujarnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf