Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

PTP Nonpetikemas Kirim Alat Berat ke Timur Indonesia untuk Dukung Ketahanan Pangan dan Proyek Nasional

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

PTP Nonpetikemas Kirim Alat Berat ke Timur Indonesia untuk Dukung Ketahanan Pangan dan Proyek Nasional
Foto: (Sumber: Direktur Utama PTP Nonpetikemas Indra Hidayat Sani (tengah), didampingi Branch Manager Tanjung Priok PTP Non Petikemas Budi Utoyo (kanan), Direktur Komersial dan Pengambangan Usaha serta Plt. Direktur Operasi PTP Non Petikemas Dwi Rahmad Toto S (kiri) menjawab pertanyaan awak media ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (1/8/2025). ANTARA/Harianto/am.)

Pantau - PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) memperkuat perannya dalam distribusi logistik nasional dengan mengirimkan alat berat ke wilayah timur Indonesia guna mendukung sektor pertanian, pertambangan, dan ketahanan pangan nasional.

Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani, menyatakan bahwa pengiriman alat berat seperti ekskavator dan dozer bertujuan mempercepat pengelolaan sumber daya alam di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

"Alat berat ini untuk mempercepat pengelolaan sumber daya alam yang ada di Indonesia maupun juga untuk tindak lanjut dari pada program Pak Presiden, Pak Prabowo dalam hal tentang ketahanan pangan yang diperlukan di Indonesia", ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa kontribusi PTP Nonpetikemas tidak hanya untuk Pelindo sebagai induk usaha, tetapi juga untuk kelancaran ekspor-impor serta pergerakan ekonomi nasional melalui layanan logistik nonpetikemas.

Dukungan ke IKN dan Efisiensi Rantai Pasok

Setiap alat berat yang dibongkar di pelabuhan telah memiliki tujuan pengiriman yang jelas ke berbagai daerah untuk mendukung proyek pembangunan, pembukaan lahan pertanian, maupun pertambangan.

Selain wilayah timur Indonesia, PTP Nonpetikemas juga melayani pengiriman alat berat ke Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui terminal Inggom menggunakan Landing Craft Tank (LCT), yang memiliki fungsi seperti kapal roll-on roll-off (roro).

Namun, saat ini pengiriman alat berat ke IKN mengalami penurunan hingga 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya karena alat berat utama untuk tahap awal pembangunan telah tersedia di lokasi.

Pembangunan IKN kini memasuki fase pendukung, sehingga kebutuhan alat berat menurun meskipun pengiriman logistik proyek masih berlangsung dalam volume terbatas.

Indra juga menyampaikan bahwa komoditas pangan belum termasuk dalam pengiriman PTP Nonpetikemas ke IKN karena fokus utama masih pada alat berat dan material proyek.

Layanan logistik ini merupakan bagian dari kontribusi aktif PTP Nonpetikemas dalam mendukung pembangunan nasional dan efisiensi rantai pasok di Indonesia.

Penulis :
Aditya Yohan