Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek Sebabkan 11 Kereta Terlambat, KAI Ubah Pola Operasi dan Beri Refund Penuh

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek Sebabkan 11 Kereta Terlambat, KAI Ubah Pola Operasi dan Beri Refund Penuh
Foto: (Sumber: Rangkai KA memasuki perlintasan Stasiun Tawang Semarang. ANTARA/I.C. Senjaya.)

Pantau - PT KAI Daerah Operasi 4 Semarang mencatat keterlambatan perjalanan 11 kereta api akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di emplasemen Stasiun Peganden Baru, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Jumat pukul 15.47 WIB.

Sebelas Kereta Terdampak, Rata-Rata Terlambat Tiga Jam

Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menjelaskan bahwa rata-rata keterlambatan kereta hingga Jumat petang mencapai sekitar tiga jam.

Kereta api dari arah barat yang terdampak antara lain KA Brantas (relasi Jakarta–Blitar), KA Kertajaya (relasi Surabaya–Jakarta), dan KA Brawijaya (relasi Jakarta–Malang).

Sementara dari arah timur, kereta yang terdampak meliputi KA Sembrani, KA Tawangjaya, KA Argo Merbabu, KA Tegal Bahari, KA Argo Anjasmoro, KA Gunungjati, dan KA Matarmaja.

Insiden ini menyebabkan gangguan jadwal perjalanan kereta api jarak jauh dari berbagai relasi utama yang melewati lintas utara Jawa.

Pola Operasi Diubah, Tiket Bisa Refund atau Reschedule

Selain menyebabkan keterlambatan, PT KAI juga mengubah pola operasi beberapa kereta api untuk menghindari jalur yang terdampak.

Empat kereta api yang dialihkan melalui jalur selatan adalah KA Ciremai, KA Tawangjaya Premium, KA Argo Anjasmoro, dan KA Brawijaya.

PT KAI memberikan layanan pengembalian tiket secara penuh (refund 100 persen) bagi calon penumpang yang membatalkan keberangkatannya akibat insiden tersebut.

KAI juga menyediakan opsi reschedule keberangkatan bagi penumpang yang tetap ingin melanjutkan perjalanan.

"KAI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan berupaya semaksimal mungkin melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menjaga kualitas pelayanan bagi pelanggan," ungkap Franoto Wibowo.

Penulis :
Aditya Yohan