Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ekspor Jagung Bengkayang ke Malaysia Capai 12 Ton, Bukti Potensi Besar Pertanian Daerah

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Ekspor Jagung Bengkayang ke Malaysia Capai 12 Ton, Bukti Potensi Besar Pertanian Daerah
Foto: Wakil Bupati Bengkayang Syamsul Rizal (kanan) di dampingi pembina Koperasi Teguh Bengkayang Sejahtera menjawab pertanyaan ANTARA terkait ekspor jagung ke Malaysia lewat PLBN Jagoi Babang di Bengkayang, Kalimantan Barat (sumber: ANTARA/Narwati)

Pantau - Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, kembali mengekspor 12 ton jagung ke Malaysia melalui Koperasi Teguh Bengkayang Sejahtera (TBS) lewat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang.

Komoditas Unggulan Bengkayang Jawab Permintaan Pasar Ekspor

Langkah ekspor ini merupakan bagian dari kontribusi sektor pertanian Bengkayang dalam mendukung program ketahanan pangan nasional sekaligus membuka akses pasar luar negeri, khususnya ke Malaysia.

Pembina Koperasi TBS, Edison Akong, menyatakan bahwa pengiriman jagung ini menjadi bukti nyata kesiapan daerah dalam menjawab permintaan luar negeri.

"Kita kembali mengekspor jagung ke Malaysia sebanyak 12 ton. Ini menjadi bukti bahwa Bengkayang punya potensi besar dalam komoditas ini. Pengiriman ke Malaysia juga dilakukan secara berkelanjutan dan bertahap sesuai dengan permintaan dan juga ketersediaan stok jagung," ungkapnya.

Menurut Edison Akong, Kabupaten Bengkayang merupakan salah satu sentra produksi jagung terbesar di Kalimantan Barat.

Daerah ini tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan jagung lokal, tetapi juga regional, termasuk Kota Singkawang yang memerlukan hingga 5.000 ton per bulan.

"Bengkayang ini bisa dikatakan sebagai lumbung jagung. Untuk kebutuhan daerah sendiri sudah mencukupi, dan sisanya bisa kita dorong ke pasar ekspor," ujarnya.

Keberhasilan ekspor ini tidak lepas dari dukungan pemerintah pusat melalui program ketahanan pangan nasional.

Program ini menjadi prioritas utama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam sektor pertanian dan perkebunan.

Dorong Kesejahteraan Petani dan Penguatan Ekonomi Daerah

Memasuki kuartal ketiga tahun ini, Kabupaten Bengkayang kembali memperkuat komitmennya terhadap ekspor jagung ke Malaysia.

"Ini adalah langkah konkret untuk mendorong kesejahteraan petani," tambah Edison.

Selain ekspor, petani jagung di Bengkayang juga mendapat dukungan dari pabrik pengolahan jagung lokal yang siap menampung hasil panen masyarakat dengan harga beli mencapai Rp5.500 per kilogram.

Edison Akong juga mendorong masyarakat untuk tidak bergantung pada satu komoditas pertanian saja, namun menjadikan jagung sebagai komoditas unggulan.

"Saya mengajak masyarakat Bengkayang agar menanam jagung. Komoditas ini memiliki nilai ekonomi tinggi, baik untuk pasar lokal maupun ekspor. Kita sudah punya infrastruktur dan jaminan pasar yang jelas," ia mengungkapkan.

Wakil Bupati Bengkayang, Syamsul Rizal, menambahkan bahwa pemerintah daerah bersama koperasi dan masyarakat telah menjalankan berbagai strategi untuk meningkatkan produktivitas jagung lokal.

Salah satunya adalah melalui perluasan lahan dan pemanfaatan teknologi pertanian modern.

"Kami bersama Koperasi Teguh Sejahtera memotivasi masyarakat untuk lebih banyak melakukan penanaman jagung. Ini merupakan kelanjutan dari program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah," jelasnya.

Selain untuk ekspor, jagung produksi Bengkayang juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya sebagai bahan pakan ternak di wilayah Bengkayang dan Kota Singkawang.

"Jagung yang dihasilkan juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak, karena kita ketahui wilayah kita cukup besar kontribusinya terhadap produksi ternak," kata Syamsul.

Penulis :
Arian Mesa