
Pantau - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Blitar menandatangani perjanjian kerja sama untuk memperkuat ketahanan pangan melalui sektor pertanian, peternakan, dan perikanan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.
Kesepakatan tersebut ditandatangani langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo dan Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin.
"Saya berharap kerja sama yang kita lakukan dapat membawa kebaikan bagi kedua daerah. Saya selalu sampaikan bahwa jangan sampai kerja sama hanya menguntungkan satu pihak saja. Kedua daerah harus memperoleh manfaat dan keuntungan dari kerja sama ini," ungkap Pramono di Jakarta, Jumat.
Kerja sama ini menjadi wujud komitmen bersama dalam meningkatkan kinerja kedua pemerintah daerah.
Pramono mengungkapkan rasa syukur atas terwujudnya kesepakatan ini karena salah satu kekuatan Blitar terletak pada sektor peternakan.
Fokus Kerja Sama dan Potensi Pangan
Bentuk kerja sama yang disepakati meliputi penguatan pemasaran dan perdagangan produk daerah, penyediaan komoditas daging di Jakarta, serta pengembangan bisnis telur ayam yang menjadi komoditas unggulan Kota Blitar.
Pramono juga mengapresiasi keterlibatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta dan BUMD Kota Blitar dalam kolaborasi ini.
Melalui implementasi terencana dan pengawasan berkelanjutan, kerja sama diyakini mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani, peternak, dan pelaku usaha di Kota Blitar, serta memastikan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Jakarta.
Harapan dan Dukungan untuk Perekonomian Daerah
Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin menyampaikan bahwa sebagai penghasil produk peternakan, pertanian, dan perikanan, pihaknya ingin adanya perputaran perekonomian yang melibatkan Pemprov DKI Jakarta.
Syauqul berharap dukungan dari Pemprov DKI dapat mendorong peningkatan perekonomian Kota Blitar melalui penyediaan kebutuhan untuk menghasilkan produk pangan berkualitas.
"Mudah-mudahan kerja sama ini dapat berkembang menjadi kemitraan antardaerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat Blitar, serta memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat DKI Jakarta," ujarnya.
Jakarta sebagai pusat perdagangan dan distribusi membutuhkan pasokan pangan yang stabil dan berkelanjutan, sementara Blitar memiliki kapasitas produksi tinggi, termasuk 23 ton telur per hari dan 125 ton unggas pedaging dalam satu kali panen.
Selain ketahanan pangan, kedua daerah juga menyepakati kemitraan di bidang pengembangan sumber daya manusia, pemberdayaan koperasi, usaha kecil dan menengah, serta pengembangan BUMD.
- Penulis :
- Arian Mesa










