billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ketua LPS Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen 2026 Tercapai Lewat Kekuatan Lokal

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Ketua LPS Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen 2026 Tercapai Lewat Kekuatan Lokal
Foto: (Sumber: Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa pada acara LPS Financial Festival yang digelar di Kota Medan, 20-21 Agustus 2025 ANTARA/Juraidi.)

Pantau - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan optimisme bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,4 persen pada tahun 2026 bisa tercapai dengan mengandalkan kekuatan ekonomi lokal sebagai fondasi utama.

Ekonomi Daerah dan UMKM Jadi Tulang Punggung

Dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Kamis, Purbaya menilai bahwa target dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 tergolong realistis jika ditopang oleh pertumbuhan ekonomi dari daerah.

"Ekonomi dari pasar, sawah, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) itu merupakan penopang ekonomi nasional," ungkapnya.

Ia menekankan bahwa strategi kearifan lokal atau local wisdom merupakan kekuatan Indonesia yang telah terbukti ampuh dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi global.

Belajar dari Krisis, Fokus pada Permintaan Domestik

Purbaya mencontohkan krisis keuangan global pada 2008 dan pandemi COVID-19 sebagai bukti bahwa pendekatan berbasis lokal mampu mempercepat pemulihan ekonomi.

Dalam krisis 2008, menurutnya, Indonesia tetap mampu menjaga aktivitas ekonomi karena ketersediaan likuiditas dari pertumbuhan uang beredar.

Sementara saat pandemi, strategi pelonggaran terbatas dinilai berhasil mengangkat Indonesia dari resesi dan kembali mencatat pertumbuhan positif.

Sebaliknya, pada krisis moneter 1997–1998, Indonesia justru mengadopsi strategi dari luar negeri yang kurang sesuai dengan kondisi domestik.

Saat itu, suku bunga sempat melonjak hingga 60 persen, uang beredar tumbuh lebih dari 100 persen, dan pelaku usaha menjadi takut meminjam ke bank karena ketidakpastian tinggi.

Kondisi tersebut turut menekan nilai tukar rupiah dan memperburuk krisis.

"Jadi kita sudah punya modal yang besar, tinggal dikelola dengan baik. Fokus pada diri sendiri dengan memanfaatkan permintaan domestik," ujar Purbaya.

Ia menegaskan bahwa pendekatan berbasis kearifan lokal adalah jalan terbaik bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan ekonomi dan mencapai target pertumbuhan secara berkelanjutan.

Penulis :
Ahmad Yusuf