
Pantau - PT Timah (Persero) Tbk melihat peluang strategis dalam pengembangan logam tanah jarang (rare earth elements/REE), khususnya untuk menembus pasar Amerika Serikat yang masih sangat bergantung pada pasokan dari China.
Ketergantungan AS pada China Jadi Peluang bagi Indonesia
Direktur Pengembangan Usaha PT Timah, Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara, menjelaskan bahwa saat ini China menjadi pengendali utama produksi REE global.
"China itu pengendali sekarang, pengendali produksi REE di dunia. Artinya, ketergantungan pihak Amerika terhadap supply dari REE dari China itu sangat besar. Nah, kita melihat ada opportunity di situ," ujarnya.
Menurut Suhendra, Indonesia memiliki potensi besar melalui produk mentah REE yang terkandung dalam mineral ikutan hasil penambangan timah, seperti monasit (monazite).
Selama kegiatan eksplorasi dan produksi timah masih berjalan, pasokan bahan dasar REE tersebut akan terus tersedia.
Revisi Kontrak dan Riset untuk Dukung Pengolahan REE
Untuk mengamankan pasokan bahan baku REE, PT Timah akan menyempurnakan kontrak kerja sama dengan mitra tambang.
Salah satu klausul baru dalam kontrak adalah kewajiban mitra untuk menyerahkan seluruh sisa hasil produksi (SHP) kepada perusahaan.
"Nanti SHP, sisa hasil produksi ataupun tailing yang mereka lakukan ini, kita ingin itu diserahkan semua ke Timah. Karena itu tadi, itu yang mengandung mineral ikutan, salah satunya adalah monasit," jelas Suhendra.
Langkah ini diambil guna mengonsolidasikan sumber daya REE yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
PT Timah juga intensif melakukan riset dan pengembangan pengolahan REE dengan menggandeng berbagai pihak, antara lain Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), BUMN, serta sejumlah perguruan tinggi.
Potensi Jadi Pemimpin Industri REE di Indonesia
PT Timah optimistis dapat menjadi pemimpin dalam industri REE nasional karena memiliki akses langsung terhadap raw material utama yang berasal dari mineral ikutan timah.
"Ya, bisa dikatakan karena fokusnya ada di PT Timah. Kami pemilik dari raw material-nya. Nanti kita lihat lead-nya seperti apa, karena ada kemungkinan juga kita akan bekerja sama dengan banyak pihak," ujar Suhendra.
Salah satu bentuk kerja sama yang telah dijajaki adalah dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), yang meliputi pengembangan metodologi pengolahan REE serta aspek geologi.
Dengan strategi ini, PT Timah menargetkan peran aktif dalam rantai pasok global REE dan memperkuat posisi Indonesia di pasar energi dan teknologi strategis dunia, termasuk Amerika Serikat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf