
Pantau - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendorong percepatan hilirisasi komoditas gambir di Sumatera Barat melalui pemanfaatan teknologi modern guna meningkatkan nilai tambah dan keberlanjutan produksi.
Tata Niaga Lemah, Hilirisasi Jadi Solusi
Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, dalam pernyataan daring dari Padang, Rabu, menyampaikan bahwa posisi tawar petani gambir masih lemah akibat tata niaga yang masih tradisional dan bergantung pada pasar ekspor utama, yakni India.
"Pemanfaatan teknologi produksi untuk mendukung hilirisasi komoditas gambir bagi usaha kecil," ungkapnya.
Temmy menekankan bahwa hilirisasi diperlukan agar gambir tidak hanya menjadi komoditas dagang, tetapi juga dikembangkan sebagai bahan baku industri bernilai tinggi.
Indonesia saat ini menguasai sekitar 80 persen pangsa pasar gambir dunia, dengan pertumbuhan ekspor rata-rata sebesar 16,16 persen per tahun sepanjang 2019–2023.
Namun, sebagian besar ekspor masih dalam bentuk mentah, sehingga nilai tambah rendah dan harga cenderung fluktuatif.
Sumbar Punya Potensi Besar, Tapi Hadapi Kendala Pasar
Sumatera Barat dikenal sebagai provinsi penghasil gambir terbesar di Indonesia dan memiliki potensi besar untuk pengembangan produk hilir seperti kosmetik, bahan pewarna alami, dan farmasi.
Namun, menurut Temmy, pasar produk hilir gambir masih menghadapi berbagai kendala, termasuk keterbatasan informasi yang dibutuhkan dalam rantai nilai produk.
Pengembangan hilirisasi, katanya, membutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi petani, dan pelaku usaha.
Selain itu, perluasan akses pasar juga menjadi prioritas, tidak hanya menyasar ekspor tetapi juga mengoptimalkan pasar domestik.
"Hilirisasi sangat penting agar gambir tidak hanya menjadi komoditas dagang, tetapi juga komoditas industri bernilai tinggi," tegas Temmy.
Kementerian UMKM terus berupaya memperkuat sistem pendukung, termasuk dari sisi teknologi, pembiayaan, dan akses informasi agar para pelaku usaha kecil dapat mengambil peran lebih besar dalam industri hilir gambir.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf