
Pantau - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melaporkan bahwa jumlah korban meninggal akibat bencana hidrometeorologi meningkat menjadi 173 orang hingga Jumat, 5 Desember 2025 pukul 20.00 WIB.
Selain itu, sebanyak 85 orang masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan, tersebar di empat kecamatan di wilayah Agam.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmat Lasmono, di Lubuk Basung pada Sabtu (6/12).
Pencarian Diperluas, Ribuan Pengungsi Masih Bertahan
Upaya pencarian korban kembali dilanjutkan pada Sabtu pagi dengan melibatkan unsur gabungan dari BPBD Agam, Basarnas, TNI, Polri, serta sejumlah pihak terkait lainnya.
Proses pencarian dilakukan menggunakan alat berat untuk menyingkirkan material tanah dan pohon yang masih menimbun lokasi bencana.
Hingga kini, tercatat 10.910 orang mengungsi, tersebar di delapan kecamatan terdampak.
Para pengungsi tinggal sementara di rumah keluarga, tempat ibadah, lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah, dan beberapa titik lainnya.
Untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi, telah didirikan 26 dapur umum yang beroperasi setiap hari.
Sementara itu, 19 korban luka serius masih dirawat di fasilitas kesehatan.
Jumlah warga yang terisolasi akibat kerusakan akses jalan atau jalur yang tidak bisa dilalui mencapai 31.523 orang.
Pembukaan Akses Jalan Jadi Prioritas Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Agam saat ini terus berupaya membuka kembali akses jalan utama agar pendistribusian bantuan logistik dapat berjalan lancar.
“Kita masih berusaha untuk membuka jalan dengan alat berat dan berharap segera selesai, sehingga pendistribusian logistik lancar,” ujar Rahmat Lasmono.
Bencana ini menjadi salah satu yang paling mematikan di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir, dan upaya penyelamatan serta pemulihan diperkirakan akan berlangsung dalam waktu panjang.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







