Pantau - Pemerintah Indonesia mendorong pelaku ekspor tepung ikan dan minyak ikan lokal untuk memperluas pasar ke China melalui kerja sama dengan otoritas setempat dalam aspek penilaian mutu.
Penilaian Pabrik oleh Otoritas China dan Barantin
Sejumlah perwakilan dari Administrasi Umum Kepabeanan China (General Administration of Customs of China/GACC) bersama Badan Karantina Indonesia (Barantin) melakukan penilaian langsung di beberapa pabrik pengolahan tepung ikan dan minyak ikan.
Salah satu lokasi yang dikunjungi berada di Provinsi Jawa Timur.
"Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa produk tepung ikan dan minyak ikan Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar global, tetapi juga tetap mengutamakan aspek mutu dan keamanan produk, biosekuriti, ketertelusuran, serta keberlanjutan," ungkap Deputi Bidang Karantina Ikan Barantin, Drama Panca Putra.
Hasil kunjungan ke fasilitas produksi di kawasan Puspa Agro, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menunjukkan bahwa perusahaan berupaya memenuhi standar internasional maupun ketentuan yang ditetapkan GACC.
Standar Produksi dan Harapan Akses Pasar
Upaya tersebut dilakukan melalui penerapan good manufacturing practices (GMP), higienitas, sanitasi, serta Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB).
Pihak GACC mengakui bahwa sistem inspeksi, pemantauan, dan surveilans yang dijalankan Barantin sudah tepat dalam menjamin mutu ikan dan produk turunan ikan dari Indonesia yang ditujukan untuk ekspor ke China.
Dengan selesainya rangkaian penilaian ini, Barantin berharap akses pasar tepung ikan dan minyak ikan Indonesia ke China dapat semakin terbuka lebar.
Saat ini terdapat 15 perusahaan produsen tepung dan minyak ikan dalam negeri yang telah siap mengekspor produknya ke China.
Data Barantin mencatat, nilai ekspor tepung ikan Indonesia mencapai 725 ribu dolar AS sepanjang tahun lalu, dengan negara tujuan utama Jepang, Thailand, Malaysia, Amerika Serikat, dan Belanda.
- Penulis :
- Arian Mesa
