Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Menteri Pertanian Pastikan Tidak Ada Impor Beras hingga Akhir 2025, Stok Nasional Capai 4 Juta Ton

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Menteri Pertanian Pastikan Tidak Ada Impor Beras hingga Akhir 2025, Stok Nasional Capai 4 Juta Ton
Foto: (Sumber: Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman saat diwawancarai usai kunjungannya di Palembang, Jum'at (5/9/2025). ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri/pri.)

Pantau - Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, memastikan bahwa pemerintah tidak akan melakukan impor beras hingga akhir tahun 2025 karena stok nasional dinilai mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Pernyataan tersebut disampaikan Mentan saat diwawancarai di Palembang pada hari Jumat (5/9).

"Insyaallah tidak ada impor karena stok kita banyak," ungkapnya.

Produksi Dalam Negeri Naik, Petani Diuntungkan

Amran menjelaskan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Food and Agriculture Organization (FAO), masa panen tahun 2025 diperkirakan menghasilkan 34–35 juta ton gabah, atau naik sekitar 4 juta ton setara beras dibandingkan tahun lalu.

"Kenaikan 4 juta ton ini membuat tambahan pendapatan petani juga naik Rp 60 triliun. Kita syukuri ini, di bawah gagasan Pak Presiden, dengan menyederhanakan regulasi, sarana produksi ditambah, mempermudah pengadaan pupuk dan lain-lain juga berkontribusi pada produksi," ujarnya.

Stok beras nasional saat ini mencapai sekitar 4 juta ton, meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu yang hanya sekitar 2 juta ton.

Kenaikan produksi ini juga berdampak positif pada kesejahteraan petani.

"NTP (Nilai Tukar Petani) kesejahteraan petani naik 123 persen. Indikator ini harus kita syukuri. Toh ada naik turun, pemerintah tetap bertanggung jawab untuk stabilkan harganya," tambah Amran.

Stok Regional Aman

Kepala Perum Bulog Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Mersi Windrayani, menyebutkan bahwa stok beras di wilayah tersebut saat ini sebanyak 99 ribu ton.

Stok itu dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama lima hingga enam bulan ke depan.

"Ini akan terus berjalan karena memang kita masih ada serapan di beberapa daerah," ungkap Mersi.

Dengan kondisi ini, Indonesia dipastikan tetap aman dari krisis beras meski dunia tengah mengalami tekanan akibat krisis pangan global.

Penulis :
Aditya Yohan