
Pantau - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi menurunkan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) non-subsidi menjadi 2,65 persen untuk periode tiga hingga lima tahun awal, seiring suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate) yang pada Agustus 2025 berada di level 5,00 persen.
Penurunan Bunga KPR Non-Subsidi
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyampaikan bahwa bunga KPR non-subsidi dipangkas dari sebelumnya 3 persen.
"Kalau KPR non-subsidi, ya lima tahun pertama, tiga tahun pertama, memang bunganya kan rendah. Bahkan kita ada program hari ini 2,65 persen setelah pake bunga baru, fixed rate tiga tahun," ungkapnya.
Namun, Nixon menegaskan bunga KPR subsidi tidak dapat diturunkan karena mengikuti ketetapan pemerintah sebesar 5 persen.
"Kalau KPR subsidi kan tidak bisa dipangkas, sudah 5 persen ketentuannya. Dan BTN paling besar di sana (kreditnya)," ujarnya.
Sepanjang 2025, BTN juga sudah dua kali menurunkan bunga dana atau cost of fund melalui keputusan Assets and Liabilities Committee (ALCO).
"Yang pasti sudah mulai turun, terus kita dorong turun sampai akhir tahun. Kami sudah memutuskan dua kali ALCO (Assets and Liabilities Committee), memutuskan penurunan bunga dana rate," jelas Nixon.
Direktur Finance & Strategy BTN Nofry Rony menambahkan bahwa penyesuaian bunga kredit dilakukan mengikuti tren BI-Rate.
"Bunga-bunga promote sudah kita adjust. Sekarang 2,65 persen dari sebelumnya masih di atas 3 persen," tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa faktor lain yang dipertimbangkan BTN dalam menurunkan bunga kredit adalah strategi pertumbuhan kredit, persaingan industri, serta struktur biaya dana.
"Karena suku bunga acuan turun, tentu harapan kita bunga DPK (Dana Pihak Ketiga) juga turun, sehingga kita bisa menurunkan suku bunga kredit," kata Nofry.
Kinerja Kredit dan Laba BTN Semester I-2025
BTN mencatat pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar 6,8 persen year on year (yoy) pada semester I-2025 menjadi Rp376,11 triliun dari Rp352,06 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh sektor perumahan yang naik 6,2 persen (yoy) menjadi Rp317,77 triliun, serta sektor non-perumahan yang meningkat 10,5 persen (yoy) menjadi Rp58,34 triliun.
Pada segmen perumahan, KPR subsidi tumbuh 6,5 persen (yoy) menjadi Rp182,17 triliun, sementara KPR non-subsidi meningkat 8,8 persen (yoy) menjadi Rp110,72 triliun.
Kenaikan penyaluran kredit berkontribusi pada pendapatan bunga kredit yang naik 23,5 persen (yoy) menjadi Rp18,50 triliun, melampaui pertumbuhan biaya bunga yang hanya naik 2,3 persen (yoy).
Dengan pengaturan ulang struktur pendanaan, BTN berhasil mencatat pendapatan bunga bersih Rp9,34 triliun atau naik 55,1 persen (yoy) pada semester I-2025.
Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) naik 139 basis poin menjadi 4,4 persen per akhir Juni 2025.
Laba bersih BTN pada semester I-2025 tercatat sebesar Rp1,7 triliun, tumbuh 13,6 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp1,5 triliun.
- Penulis :
- Shila Glorya