Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

BPH Migas Hadirkan Sub Penyalur BBM untuk Jamin Akses Energi di Wilayah 3T

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

BPH Migas Hadirkan Sub Penyalur BBM untuk Jamin Akses Energi di Wilayah 3T
Foto: Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas Erika Retnowati (kedua kiri) meninjau calon sub penyalur di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Kamis 18/9/2025 (sumber: BPH Migas)

Pantau - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menghadirkan sub penyalur bahan bakar minyak (BBM) guna memastikan ketersediaan energi di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Langkah ini diambil untuk menjangkau daerah-daerah yang belum memiliki penyalur resmi akibat tantangan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

Sub Penyalur sebagai Solusi Energi di Daerah Terpencil

Kepala BPH Migas Erika Retnowati menjelaskan bahwa sub penyalur merupakan alternatif agar masyarakat di daerah terpencil tidak kesulitan mendapatkan BBM.

"Sub penyalur adalah salah satu solusi yang diberikan pemerintah, khususnya BPH Migas agar masyarakat yang berada di kecamatan-kecamatan yang belum terdapat penyalur, bisa mendapatkan BBM dengan mudah dan tepat sasaran," ungkapnya.

Sub penyalur berperan sebagai perwakilan kelompok konsumen seperti nelayan, petani, pelaku UMKM, atau pengguna transportasi darat.

Tugas mereka adalah mengambil BBM dari penyalur terdekat dan mendistribusikannya kepada kelompoknya.

Mekanisme ini ditekankan bukan untuk mencari keuntungan, melainkan untuk menjamin akses energi yang merata.

Penekanan Regulasi dan Sinergi Antar Instansi

BPH Migas melakukan kunjungan lapangan ke calon sub penyalur di Kabupaten Bintan pada Kamis, 18 September 2025.

Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan, khususnya Peraturan BPH Migas Nomor 1 Tahun 2024 dan Nomor 1 Tahun 2025.

"Kami meminta mereka (calon sub penyalur), kalaupun nanti menjadi sub penyalur, ketentuan-ketentuan harus diikuti. Ini penting agar nantinya subsidi BBM yang diberikan oleh pemerintah, disalurkan kepada masyarakat pengguna yang betul-betul membutuhkan dengan aman dan lancar," katanya.

Halim juga menekankan perlunya sinergi antar instansi serta dukungan berkelanjutan agar implementasi sub penyalur berjalan optimal.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Kepulauan Riau, Luki Zaiman Prawira, menyambut baik inisiatif tersebut.

Ia mengingatkan bahwa lebih dari 2.000 pulau di Kepulauan Riau masuk kategori 3T, sehingga dukungan BPH Migas dalam pemenuhan BBM sangat strategis bagi masyarakat setempat.

Penulis :
Arian Mesa