HOME  ⁄  Ekonomi

Vivo Resmi Serap 40 Ribu Barel BBM Impor Pertamina, Kolaborasi Dorong Pemerataan Energi Nasional

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Vivo Resmi Serap 40 Ribu Barel BBM Impor Pertamina, Kolaborasi Dorong Pemerataan Energi Nasional
Foto: (Sumber: Arsip foto - Pengemudi angkutan kota mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo saat peresmiannya di Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (26/10). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc/pri.)

Pantau - PT Vivo Energy Indonesia menyepakati kerja sama business to business (b to b) dengan Pertamina, dengan menyerap 40 ribu barel dari total 100 ribu barel BBM kargo impor yang ditawarkan oleh Pertamina.

Penjabat Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menyambut positif kolaborasi ini sebagai langkah strategis dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional.

"Kami menyambut baik semangat kolaborasi yang terjalin dengan Vivo," ungkap Roberth.

Dorongan Pemerintah dan Prinsip Tata Kelola

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, yang mendorong kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga (PPN) dan badan usaha swasta (BU swasta).

Kolaborasi ini dijalankan untuk memperkuat ketahanan energi nasional, serta memastikan distribusi BBM yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

"Kebijakan ini bukan sekadar soal impor BBM, melainkan tentang bagaimana semua pihak bekerja sama memastikan energi tersedia dan masyarakat dapat terlayani dengan sangat baik," jelas Roberth.

Ia menegaskan bahwa kerja sama dilakukan dengan prinsip transparansi dan good corporate governance.

Tahapan Pengujian dan Harapan Kepatuhan

Pasokan BBM kepada Vivo dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku, dan akan dilanjutkan dengan pengujian kualitas serta kuantitas produk menggunakan surveyor independen yang telah disepakati bersama.

Roberth juga mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap aturan di lingkungan BUMN dalam pelaksanaan kolaborasi ini.

"Harapan kami, dengan niat baik ini Vivo dapat berkolaborasi, dengan tetap menghormati aturan dan aspek kepatuhan yang berlaku di BUMN," katanya.

Roberth menyebut bahwa keterlibatan badan usaha swasta dalam penyediaan BBM menunjukkan bahwa tanggung jawab menjaga ketersediaan energi adalah milik bersama.

"Dengan semangat gotong royong, layanan energi diharapkan semakin merata, adil, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia," ia menambahkan.

Empat BU Swasta Lain Masih dalam Proses

Sementara itu, empat badan usaha swasta lainnya masih berada dalam tahap koordinasi dengan kantor pusat masing-masing.

Hal ini mencerminkan dinamika yang terjadi dalam proses pengadaan BBM untuk SPBU swasta.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, menyampaikan bahwa saat ini hanya tersisa satu badan usaha yang belum menyepakati pembelian BBM dari Pertamina.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti