
Pantau.com - Jika Cina ingin menenang dari Donald Trump atas surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat, maka hal itu tidak akan mungkin terjadi.
Hal ini terlihat pada data ekspor Cina ke seluruh dunia, yang memperlihatkan kemerosotan. Padahal, sebelumnya mereka memprediksi akan ada kenaikan di awal tahun ini. Analis mengharapkan kenaikan 5 persen dalam impor China dari seluruh dunia, tetapi sebaliknya, mereka jatuh 7,6 persen.
Baca juga: Kinclongnya Blok Rokan, Lapangan Migas Terbesar RI yang Super 'Legend'
Perbedaan antara jumlah yang dijual Cina dan jumlah yang dibeli - surplus perdagangan yang begitu membangkitkan kemarahan presiden AS. Faktanya, kemarahan Trump justru berdampak baik pada nilai eksport AS. Dikutip BBC, pada akhir tahun lalu, Cina mengekspor lebih banyak barang dan jasa ke AS daripada yang diimpornya. Itu rekor surplus, lebih dari seperempat lebih besar daripada sebelum Trump berkuasa.
Baca juga: Nah Lho... Alat Canggih ini Bisa Jadi Ancaman Profesi Dokter Kulit
Lalu apakah Cina juga akan hancur?
Rupanya upaya Cina sudah dilakukan sejak kehancuran keuangan 2008, kepemimpinan Cina telah berusaha untuk menjaga laju pertumbuhan ekonominya melalui ekspansi besar-besaran pinjaman.
Utang sebagai bagian dari ekonomi telah melonjak, dari 140 persen dari PDB pada tahun 2007 menjadi hampir 260 persen sekarang. Pengeluaran infrastruktur telah menjamur, dengan ribuan mil kereta api baru dan puluhan sistem bawah tanah baru dan bandara dibangun.
- Penulis :
- Nani Suherni