Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pertamina Batasi Penyaluran Pertamax di Timika, Antrean Mengular dan Harga Eceran Melonjak

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pertamina Batasi Penyaluran Pertamax di Timika, Antrean Mengular dan Harga Eceran Melonjak
Foto: (Sumber: Antrean kendaraan roda dua dan roda empat saat hendak mengisi BBM di SPBU Jalan Yos Sudarso, Nawaripi, Timika, Senin (6/10/2025). ANTARA/Evarianus Supar.)

Pantau - PT Pertamina Patra Niaga Rayon II Papua Tengah membatasi penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax ke lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Timika akibat keterlambatan pasokan.

Kebijakan ini mengakibatkan antrean panjang kendaraan bermotor dalam beberapa hari terakhir di seluruh SPBU yang ada.

Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Rayon II Papua Tengah, Junaedi Kala, menjelaskan bahwa kelangkaan terjadi karena keterlambatan kapal pengangkut BBM yang seharusnya tiba di Pelabuhan Pomako.

"Terkait kelangkaan saat ini untuk produk Pertamax karena stok menipis di Jobber. Hal ini akibat dari keterlambatan kedatangan kapal pengangkut BBM Pertamax karena cuaca yang tidak mendukung," ungkap Junaedi.

Pertamina Tambah Stok Pertalite dan Biosolar, Imbau Beli di Pertashop

Akibat keterlambatan tersebut, Pertamina memutuskan membatasi distribusi Pertamax ke lima SPBU utama di Timika.

Junaedi menyatakan harapannya agar kapal pengangkut segera tiba. "Semoga hari Selasa (7/10/2025) kapalnya sudah bisa sandar dan bongkar di Jober Pelabuhan Pomako," ujarnya.

Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk membeli Pertamax di Pertashop yang masih memiliki stok dan menjual dengan harga lebih murah.

"Harganya pun lumayan irit 100 rupiah dibanding SPBU. Jadi masyarakat tidak perlu beli bensin eceran di luar karena mereka itu tidak resmi," tambahnya.

Untuk mengatasi antrean dan menjamin ketersediaan BBM lainnya, Pertamina mulai menambah volume penyaluran Pertalite dan Biosolar ke SPBU sejak Senin pagi.

" Kami naikkan volume penyaluran ke setiap SPBU melebihi penyaluran normal harian agar menjaga kestabilan stok," jelas Junaedi.

Harga Eceran Melonjak, Warga Keluhkan Sulitnya Mendapat BBM

Kelangkaan BBM dimanfaatkan oleh pedagang eceran untuk meraup keuntungan.

Harga Pertalite di sejumlah kios pengecer melonjak drastis dari Rp20.000 menjadi Rp50.000 per botol air kemasan.

"Ini sudah terjadi beberapa hari, susah sekali mencari Pertalite di Timika. Kalaupun ada yang jual, bisa sampai Rp50.000 per botol," keluh salah satu warga.

Kondisi antrean panjang terlihat di lima SPBU yang masih beroperasi di Kota Timika, yaitu SPBU Kilometer 9 Jalan Poros Timika-Mapurujaya, SPBU Nawaripi, SPBU Jalan Hasanuddin, SPBU Jalan Yos Sudarso, dan SPBU SP2.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti