
Pantau - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menyatakan bahwa sejumlah negara Eropa mulai melakukan penjajakan kerja sama investasi dengan Indonesia menyusul penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA).
Penjajakan ini menjadi bagian dari langkah konkret implementasi perjanjian yang bersifat multilateral sekaligus membuka peluang kerja sama bilateral antara Indonesia dan negara-negara tertentu.
"Sudah (ada penjajakan), jadi ada beberapa negara yang memang juga karena pada saat kita bicara tentang IEU-CEPA, itu dari masing-masing artikelnya itu ada yang memang mereka sepakati hanya dengan secara komunal dari Uni Eropa-nya dengan mewakili anggotanya, tapi ada juga beberapa yang harus disepakati (deal) satu per satu," ungkap Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan, di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Swiss dan Negara Non-Uni Eropa Juga Tertarik
Nurul menjelaskan bahwa pendekatan kerja sama dilakukan dalam dua jalur, yakni multilateral melalui Uni Eropa dan bilateral antar negara (G2G).
Kerja sama bilateral ini mencakup perjanjian pelindungan investasi yang ditandatangani secara khusus antara Indonesia dan masing-masing negara mitra.
"Tapi memang sudah ada yang melakukan penjajakan (approach) ke kita, bahkan bukan cuma yang dari Uni Eropa, negara Eropa yang di luar dari keanggotaan Uni Eropa pun mulai mendalami dan menjajaki kerja sama dengan kita misalnya Swiss," jelasnya.
Swiss disebut telah memiliki perjanjian dengan Indonesia dan menunjukkan indikasi kuat untuk memanfaatkannya guna meningkatkan nilai investasinya di Tanah Air.
Sektor Potensial dan Target Pertumbuhan Investasi
Meskipun belum ada pengungkapan resmi mengenai sektor kerja sama yang diajukan oleh negara-negara Eropa, Nurul memberikan prediksi berdasarkan tren yang ada.
"Sektornya masih belum mereka disclose secara spesifik apa, tapi kalau saya boleh menduga, biasanya mereka ada di sektor makanan dan minuman (food and beverage), kemudian mungkin sektor lainnya adalah yang mereka sangat tertarik di energi baru terbarukan," ungkapnya.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menargetkan pertumbuhan investasi dari negara-negara Eropa ke Indonesia sebesar 20 persen per tahun sebagai dampak positif dari implementasi IEU-CEPA.
Selama periode 2020–2025, rata-rata pertumbuhan investasi dari Uni Eropa tercatat sebesar 15 persen per tahun.
Total investasi yang tercatat dari Uni Eropa ke Indonesia dalam periode tersebut mencapai sekitar 14,5 miliar dolar AS.
Target pertumbuhan 20 persen dinilai realistis untuk dicapai setelah IEU-CEPA dirampungkan dan mulai diberlakukan secara penuh.
- Penulis :
- Aditya Yohan