
Pantau - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, membentuk kluster pertanian cabai di sejumlah kecamatan sebagai langkah strategis untuk menjaga pasokan dan menstabilkan harga cabai di pasaran yang sempat berfluktuasi beberapa pekan terakhir.
Produksi Cabai Lebih Terkontrol Lewat Sistem Kluster
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang, Hendra Suwandaru, menyatakan bahwa program ini difokuskan pada produksi cabai rawit dan cabai merah besar.
"Langkah ini diambil karena harga cabai beberapa pekan terakhir sempat mengalami lonjakan," ungkapnya.
Kluster pertanian cabai dibentuk di lima kecamatan, yakni Sumbersuko, Pasrujambe, Senduro, Lumajang, dan Kunir.
Melalui sistem kluster, pengawasan terhadap kualitas cabai dan penanganan hama bisa dilakukan secara terpadu dan efisien.
Petani juga dapat saling berbagi praktik terbaik sehingga hasil panen lebih optimal dan harga pasar lebih stabil.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Awan Gono, Sulkhan Maarif, menyambut baik langkah ini.
"Kluster membuat kami bisa berbagi pengalaman dan menjaga kualitas panen. Hasilnya, harga di pasar pun lebih stabil," ujar Sulkhan.
Harga Cabai Masih Fluktuatif, Kluster Jadi Solusi
Berdasarkan data Siskaperbapo Jawa Timur per 1 Oktober 2025, harga rata-rata cabai di tingkat konsumen masih tergolong tinggi.
Cabai merah keriting tercatat Rp39.666/kg, cabai merah besar Rp50.000/kg, dan cabai rawit merah Rp45.000/kg.
Hingga 11 Oktober 2025, harga di pasar utama seperti Pasar Baru, Pasar Sukodono, dan Pasar Pasirian tercatat:
- Cabai merah keriting: Rp40.000/kg
- Cabai merah besar: Rp50.000/kg
- Cabai rawit merah: Rp35.000/kg
Fluktuasi harga dipengaruhi oleh menipisnya stok, cuaca tidak menentu yang membuat cabai cepat membusuk, serta serangan hama seperti petek, antraknosa, dan layu fusarium.
Program kluster cabai ini dinilai sebagai langkah solutif pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Diharapkan melalui program ini, pasokan cabai tetap aman dan harga dapat lebih terkendali bagi konsumen di Lumajang dan sekitarnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan