
Pantau - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menegaskan bahwa pengangkatan warga negara asing (WNA) sebagai direksi di perusahaan BUMN dilakukan secara sangat selektif dengan mempertimbangkan kapabilitas dan kontribusi terhadap transformasi perusahaan.
Seleksi Ketat dan Alasan Pengangkatan
CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa pihaknya melakukan analisis menyeluruh sebelum mengangkat WNA sebagai direksi di BUMN.
"Kita benar-benar analisis, bahwa ekspat yang kita bawa di BUMN-BUMN itu memang bisa memberikan transfer of technology, knowledge dan lebih membawa BUMN kita dengan standar internasional, dengan pengalaman yang lebih panjang," ungkapnya.
Rosan menyampaikan pernyataan tersebut dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran bertajuk "Optimism on 8 Percent Economic Growth" yang digelar di Jakarta.
Ia juga menambahkan bahwa langkah selektif ini diambil guna menghindari potensi sentimen negatif di dalam tubuh BUMN dan untuk memperbaiki tata kelola perusahaan.
"Kita juga mencoba mereduksi secara total hal-hal mungkin yang kita temukan dalam BUMN, yang sifatnya adalah korupsi atau lain-lain. Itu yang coba akan kita berantas secara total," ia mengungkapkan.
Fokus Transformasi Garuda Indonesia
Rosan turut menanggapi pengangkatan dua WNA sebagai direksi di PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), yang menurutnya merupakan bagian dari upaya serius Danantara dalam melakukan transformasi perusahaan.
"Karena di dalam Garuda ini kita juga menginvestasikan dana yang tidak kecil, kita sudah kucurkan 400 juta dolar AS dan kemungkinan akan bertambah. Jadi, kita melihat bahwa manajemen memiliki peran yang penting," ujarnya.
Ia memastikan bahwa dua ekspatriat yang diangkat sebagai direksi memiliki pengalaman puluhan tahun dalam industri penerbangan internasional.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Garuda Indonesia menetapkan perubahan struktur direksi dan komisaris.
Glenny H Kairupan, seorang purnawirawan TNI dan mantan Komisaris Garuda Indonesia, diangkat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.
Thomas Sugiarto Oentoro ditetapkan sebagai Wakil Direktur Utama, sementara Balagopal Kunduvara menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, serta Neil Raymond Mills sebagai Direktur Transformasi.
Frans Dicky Tamara diangkat sebagai Komisaris.
Dua ekspatriat yang masuk dalam jajaran direksi Garuda Indonesia adalah Neil Raymond Mills, yang pernah menjabat di Air Italy, Green Africa Airways, dan Scandinavian Airlines, serta Balagopal Kunduvara yang memiliki pengalaman profesional di Singapore Airlines.
- Penulis :
- Leon Weldrick