billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Datik Batik: Dari Kain Tradisional hingga Panggung Fashion Modern Lewat Program BRIncubator BRI

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Datik Batik: Dari Kain Tradisional hingga Panggung Fashion Modern Lewat Program BRIncubator BRI
Foto: (Sumber: Datik Daryanti, pelaku UMKM asal Tangerang Selatan, Banten.)

Pantau - Batik kini semakin menemukan napas baru lewat kreativitas para pelaku UMKM yang mengubah kain tradisional menjadi busana yang stylish, trendi, dan dapat dikenakan sehari-hari.

Dari Rumah Tangga ke Dunia Fashion

Salah satu pelaku UMKM yang turut menghidupkan kembali seni batik adalah Datik Batik dari Tangerang Selatan, Banten, yang didirikan oleh Datik Daryanti.

Datik, yang sebelumnya merupakan ibu rumah tangga dengan kecintaan besar terhadap batik, memutuskan untuk menekuni dunia fesyen pada tahun 2012 dengan mendirikan usaha bernama Datik Batik.

Awalnya, usahanya mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi & UKM serta Dinas Perindustrian & Perdagangan Kota Tangerang Selatan.

Seiring waktu, Datik Batik semakin dikenal oleh masyarakat, terutama di wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya, berkat inovasi dan konsistensi dalam menjaga kualitas produknya.

Produk yang dihasilkan mencakup kain, dress, kemeja, outer, hingga aksesori seperti kipas tangan, yang semuanya dibuat dengan metode hand-printing, cap, dan tulis.

Datik menjelaskan, “Ciri khas Datik Batik terletak pada motifnya yang mengusung kearifan lokal, dipadukan dengan nuansa modern. Datik banyak terinspirasi dari simbol-simbol khas Tangerang Selatan, mulai dari anggrek vandoglas, kacang, kopi, bambu, hingga rumah blandongan,” ungkapnya.

Karya-karya Datik Batik kerap tampil dalam berbagai ajang fashion show, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun pihak swasta.

Pada peringatan Hari Batik Nasional 2024 di Swiss-Belhotel Serpong, Datik Batik bahkan tampil dalam peragaan busana yang dihadiri oleh Ibu Wali Kota Tangerang Selatan dan jajaran pemerintah.

Naik Kelas Bersama Program BRIncubator

Tahun 2025 menjadi tonggak baru bagi Datik Batik setelah bergabung dengan program BRIncubator di bawah Rumah BUMN BRI Jakarta.

Datik mengaku, program tersebut membuka wawasannya dalam hal pemasaran, branding, dan manajemen keuangan.

“Selama ikut pelatihan dua minggu, saya belajar banyak dari mentor-mentor luar biasa. Mulai dari pemasaran, penjualan, sampai cara mengelola keuangan usaha secara efisien,” ujarnya.

Melalui BRIncubator, Datik belajar bahwa bisnis harus dikelola dengan detail karena hal kecil dapat berdampak besar.

Peserta yang lolos kurasi mendapatkan pelatihan intensif dan pendampingan terkait strategi pemasaran, branding, serta pengelolaan keuangan.

Dari sisi finansial, Datik juga memperoleh manfaat berupa pendanaan usaha yang digunakannya untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pasar.

“BRI melalui program BRIncubator menghadirkan mentor-mentor berpengalaman sehingga UMKM bisa terus memperbaiki apa yang kurang dan apa yang perlu ditingkatkan. Sebagai pelaku UMKM, saya juga diberikan kesempatan yang luas untuk ikut pameran-pameran bergengsi, sehingga produk fesyen batik saya bisa semakin dikenal luas dan menjangkau pasar yang lebih besar lagi,” katanya.

Direktur Mikro BRI, Akhmad Purwakajaya, menjelaskan bahwa BRIncubator merupakan program pelatihan dan pendampingan bagi UMKM binaan Rumah BUMN yang telah melalui proses kurasi.

Program ini berfokus pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas pelaku usaha agar siap menembus pasar ekspor.

Akhmad menegaskan, “Melalui peningkatan literasi, digitalisasi, dan kemudahan akses, UMKM didorong untuk memperkuat daya saing dan menghasilkan nilai tambah di pasar,” ujarnya.

BRIncubator menjadi wujud nyata komitmen BRI dalam membantu UMKM naik kelas melalui pelatihan yang terarah, pendampingan berkelanjutan, dan akses luas ke pasar domestik maupun global.

Penulis :
Aditya Yohan