Pantau - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengekspor sebanyak 11,7 ton cumi-cumi jenis Loligo sp ke Vietnam dengan nilai mencapai Rp838 juta, menunjukkan besarnya potensi kelautan daerah berjuluk Bumi Anoa tersebut.
Tren Positif Ekspor Kelautan Sultra
Wakil Gubernur Sultra, Ir. Hugua, mengungkapkan bahwa ekspor ini merupakan bagian dari tren positif dalam sektor kelautan yang terus tumbuh di wilayahnya.
“Ekspor hari ini merupakan rangkaian dari ekspor-ekspor sebelumnya. Dengan jumlah sekitar 11 ton saja, nilainya sudah hampir Rp1 miliar. Ini menunjukkan betapa besarnya potensi daerah kita,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa potensi perikanan di Sultra sangat besar dan harus dimanfaatkan secara optimal.
Pemerintah Provinsi Sultra juga menyatakan komitmen untuk terus mendorong kegiatan ekspor komoditas unggulan secara berkelanjutan.
“Cumi-cumi ini akan diekspor ke Vietnam, dan ini menjadi bukti nyata bahwa produk laut Sultra semakin diminati di pasar internasional,” ia mengungkapkan.
Didorong oleh Koperasi dan Program Kampung Nelayan
Pemprov Sultra menyatakan optimisme bahwa keberlanjutan ekspor akan berdampak positif terhadap semangat para nelayan dan pelaku usaha lokal.
Pemerintah daerah turut mendorong peran aktif Koperasi Merah Putih dan enam lokasi Kampung Nelayan di Sultra sebagai bagian dari rantai ekspor.
Inisiatif tersebut disebut sebagai bagian dari gagasan Presiden Prabowo Subianto.
“Saat ini sudah ada enam lokasi kampung nelayan di Sultra. Koperasi Merah Putih yang berada di sana diharapkan bisa menjadi pengumpul utama bahkan calon pengekspor baru,” ujar Hugua.
Ia juga menambahkan bahwa kualitas dan kuantitas hasil ekspor dari Sultra kini semakin terjamin.
“Jaminan mutu sudah mantap, infrastruktur ekspor kita sudah lengkap, dan semuanya berjalan dengan sangat baik,” tegasnya.
- Penulis :
- Arian Mesa
- Editor :
- Arian Mesa
