
Pantau - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp109,6 triliun pada kuartal III tahun 2025, menandai keberhasilan transformasi bisnis dan ketahanan perusahaan di tengah tantangan global.
Pencapaian tersebut dinilai sebagai bukti kemampuan Telkom dalam beradaptasi terhadap dinamika industri yang semakin cepat.
“Pencapaian ini mencerminkan ketahanan dan kemampuan adaptasi perusahaan di tengah tantangan ekonomi global dan dinamika industri yang semakin cepat. Sekaligus membuktikan bahwa transformasi yang dijalankan butuh konsistensi dan penguatan,” ungkap manajemen Telkom dalam keterangan tertulis.
Pendapatan dan Laba Terus Tumbuh di Semua Segmen Strategis
EBITDA konsolidasi Telkom mencapai Rp54,4 triliun, dengan margin EBITDA sebesar 49 persen.
Laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp15,8 triliun, menghasilkan margin laba bersih 14,4 persen.
Normalized net income mencapai Rp16,7 triliun dengan margin sebesar 15,2 persen.
Telkom menyatakan fokus pada penguatan segmen-segmen strategis sebagai pendorong utama ekonomi digital.
“Kami berfokus pada optimalisasi nilai di segmen-segmen strategis, termasuk konektivitas fiber dan data center, yang menjadi fondasi utama bagi masa depan ekonomi digital Indonesia,” jelas manajemen.
Sebagai bagian dari strategi transformasi, Telkom memisahkan sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity kepada anak usaha PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) untuk proses unlocking value.
Kinerja Telkomsel dan Segmen Lainnya Perkuat Kontribusi Perusahaan
Pada segmen Consumer (Mobile dan Fixed Broadband), Telkomsel sebagai anak usaha Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp81,4 triliun.
Average Revenue Per User (ARPU) Telkomsel tumbuh 5,2 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Jumlah pelanggan seluler Telkomsel mencapai 157,6 juta pengguna.
Sementara itu, pelanggan IndiHome yang kini dikelola Telkomsel tercatat sebanyak 10,3 juta, tumbuh 9,4 persen secara year on year.
Telkomsel mengoperasikan 288.295 Base Transceiver Station (BTS), terdiri dari 235.627 BTS 4G dan 4.009 BTS 5G.
Lalu lintas data atau data payload meningkat sebesar 17,2 persen dibanding tahun lalu, menjadi 17.412.811 TB.
Pada segmen Wholesale and International Business, pendapatan mencapai Rp14,2 triliun atau tumbuh 5,7 persen secara tahunan.
Pertumbuhan ini ditopang oleh kinerja positif layanan infrastruktur digital dan suara wholesale internasional.
Di segmen Enterprise, pendapatan selama sembilan bulan pertama tahun 2025 tercatat sebesar Rp14,9 triliun.
Belanja Modal Fokus pada Penguatan Jaringan dan Kualitas Layanan
Sepanjang kuartal III 2025, Telkom telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp15,4 triliun.
Nilai tersebut setara dengan 14,1 persen dari total pendapatan perusahaan.
Belanja modal difokuskan untuk memperluas konektivitas digital, memperkuat infrastruktur jaringan, dan meningkatkan kualitas layanan pelanggan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf









