
Pantau - Total aset industri keuangan syariah nasional telah mencapai Rp3.030 triliun atau setara dengan 11,4 persen dari total aset industri keuangan nasional.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan sekaligus Ketua Komite Pengembangan Keuangan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan tonggak penting dalam perkembangan sektor keuangan syariah di Indonesia.
"Ini adalah pencapaian penting yang menunjukkan daya tahan dan prospek besar keuangan syariah di Indonesia," ungkapnya.
Aset Perbankan dan Pasar Modal Syariah Terus Bertumbuh
Dian menjelaskan bahwa dari total aset tersebut, sektor perbankan syariah menyumbang Rp975,94 triliun.
Pangsa pasar perbankan syariah nasional kini mencapai 7,44 persen.
Sementara itu, aset pasar modal syariah mencapai Rp1.832,3 triliun.
Pangsa pasar pasar modal syariah tercatat sebesar 19,92 persen.
Menurut Dian, pencapaian ini merupakan hasil dari sinergi lintas sektor yang melibatkan regulator, lembaga keuangan, akademisi, dan pemerintah daerah.
Sinergi tersebut bertujuan memperkuat inklusi dan literasi keuangan syariah di berbagai wilayah Indonesia.
Jawa Timur Berperan Besar dalam Pertumbuhan Keuangan Syariah
Provinsi Jawa Timur disebut sebagai salah satu kontributor utama dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional.
Hal ini didorong oleh keberadaan ribuan pesantren, jutaan santri, dan pelaku UMKM halal di wilayah tersebut.
Dukungan ini menjadi kekuatan besar dalam mendorong ekonomi berbasis syariah serta memperkuat kesejahteraan sosial dan pemberdayaan ekonomi nasional.
Sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya, Jawa Timur berhasil meraih 10 penghargaan dalam ajang Anugerah Adinata Syariah 2025.
"Pertumbuhan ekonomi syariah di Jawa Timur sangat kuat karena didukung oleh pondasi sosial dan pendidikan yang mapan," ia mengungkapkan.
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Leon Weldrick







