
Pantau - Direktur Center for Energy Policy Muhammad Kholid Syeirazi menilai teknologi multistage fracturing (MSF) yang diinisiasi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mampu meningkatkan produksi minyak mentah nasional.
Teknologi MSF Dorong Peningkatan Produksi
Penilaian tersebut disampaikan Kholid pada Senin, 17 November 2025, setelah Pertamina mengumumkan penerapan perdana teknologi MSF di Indonesia.
Ia menyebut bahwa pengembangan teknologi tersebut dapat menambah cadangan migas sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.
"Tentu, harus diapresiasi," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa peningkatan produksi minyak memang harus dilakukan melalui inovasi teknologi, termasuk MSF.
Kholid menjelaskan bahwa Pertamina menjadi pionir penerapan teknologi itu di dalam negeri, sementara perusahaan minyak global seperti Shell telah menerapkannya di Amerika Serikat.
"Ini kan teknologi AS," ia mengungkapkan.
Ia menambahkan bahwa kerja sama dengan perusahaan asing penting untuk alih teknologi dan pengembangan MSF agar implementasinya berjalan lebih optimal.
"Saya kira teknologi ini merupakan cara yang cukup realistis untuk menaikkan produksi," ungkapnya.
Peluang Pengembangan di Wilayah Kerja Lain
Kholid juga mendukung pengembangan MSF di wilayah kerja lain seperti Cepu dan Jatibarang.
Namun, ia mengingatkan bahwa ekspansi tersebut harus mempertimbangkan keseimbangan antara biaya dan potensi peningkatan produksi.
Ia menyebut bahwa tantangan teknis di wilayah kerja lain memang lebih besar, tetapi meyakini Pertamina telah menghitung keekonomian secara matang.
"Oleh karena itu, bagaimana pun pemilihan MSF merupakan inovasi yang harus kita apresiasi," ungkapnya.
Ia memperkirakan penerapan MSF di PHR dapat menambah produksi sekitar 50 ribu barel per hari.
Pertamina menginisiasi teknologi tersebut untuk mendukung peningkatan produksi migas di PHR sekaligus membuka peluang optimalisasi cadangan energi nasional secara lebih efisien.
Teknologi MSF bekerja dengan menciptakan beberapa rekahan di sepanjang sumur horisontal sehingga pengambilan minyak dan gas bumi dapat dilakukan secara maksimal.
- Penulis :
- Aditya Yohan








