
Pantau - Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyatakan bahwa pembangunan 100 gudang baru akan menambah kapasitas penyimpanan beras nasional hingga 1 juta ton, guna mengantisipasi lonjakan stok menjelang panen raya.
Gudang Disiapkan Hadapi Puncak Stok Beras Nasional
Ahmad Rizal menjelaskan bahwa kapasitas total dari 100 gudang yang sedang dibangun diperkirakan mampu menampung hingga 1 juta ton beras.
“Estimasinya dengan 100 gudang ini maksimal sampai 1 juta ton,” ujarnya.
Setiap gudang dirancang dengan kapasitas bervariasi, antara 1.000 hingga 7.000 ton, tergantung potensi daerah dan luas lahan persawahan di wilayah tersebut.
Meskipun ada tambahan 100 gudang, ia mengakui bahwa kapasitas tersebut belum mencukupi sepenuhnya untuk kebutuhan nasional, sehingga Bulog masih perlu menyewa gudang tambahan sebagai fasilitas penunjang.
Sebagai inovasi, Bulog juga tengah mempersiapkan penggunaan teknologi penyimpanan baru seperti sistem plastik vakum untuk memperkuat sistem cadangan logistik.
Lokasi Gudang Disesuaikan, Target Rampung Sebelum Panen Raya
Dari total target 100 gudang, sebanyak 50 unit dibangun di atas lahan milik Bulog yang sudah tersedia.
Lokasi pembangunan telah disinkronkan dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, dan instansi terkait lainnya, agar tidak terjadi tumpang tindih, termasuk di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Ahmad Rizal menegaskan bahwa fasilitas gudang baru ini juga dirancang untuk menjangkau masyarakat terpencil, terutama saat distribusi terganggu akibat kondisi cuaca ekstrem.
“Sesuai dengan arahan Presiden, kita akan membangun gudang secepatnya. Harapannya di bulan Maret nanti sudah jadi dan bisa masuk hasil panen. Di panen raya itu sudah bisa masuk ke gudang baru,” jelasnya.
Mentan: Februari–April Butuh Serapan 3 Juta Ton
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengingatkan pentingnya langkah antisipatif untuk menghadapi lonjakan stok beras pada Desember hingga Januari 2026.
“Perkiraan kami, 3 juta berarti tertinggi selama 57 tahun. Nah, sekarang harus dipersiapkan Februari. Februari sampai April itu butuh penyerapan 3 juta ton,” ungkap Amran.
Menurutnya, lonjakan stok ini menjadi tantangan tersendiri bagi sistem logistik nasional, sehingga kesiapan gudang harus dimatangkan sejak dini.
Meski demikian, Amran optimistis bahwa Bulog siap memenuhi kebutuhan tersebut.
Ia menyatakan keyakinannya didasarkan pada pengalaman Bulog serta kesiapan jajaran direksi dan dewan pengawas dalam menghadapi tekanan logistik pangan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







