Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Ditutup Menguat Usai Neraca Transaksi Berjalan Indonesia Catat Surplus Kuartal III-2025

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

IHSG Ditutup Menguat Usai Neraca Transaksi Berjalan Indonesia Catat Surplus Kuartal III-2025
Foto: Ilustrasi - Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) (sumber: IDX)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, 20 November 2025, ditutup menguat sebesar 13,34 poin atau 0,16 persen ke posisi 8.419,92.

IHSG Menguat Didorong Surplus Neraca Transaksi Berjalan

Penguatan IHSG terjadi seiring dengan data neraca transaksi berjalan Indonesia kuartal III-2025 yang mencatatkan surplus sebesar 4,0 miliar dolar AS atau setara 1,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), setelah sebelumnya mengalami defisit.

Pada kuartal sebelumnya, neraca transaksi berjalan Indonesia tercatat defisit sebesar 2,7 miliar dolar AS atau 0,8 persen dari PDB.

Surplus ini merupakan yang pertama sejak kuartal I-2023 dan menjadi yang terbesar sejak kuartal III-2022.

Bank Indonesia menjelaskan bahwa surplus tersebut didorong oleh kenaikan ekspor nonmigas, meskipun transaksi modal dan finansial masih mencatatkan defisit sebesar 8,1 miliar dolar AS.

Sebagai akibatnya, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III-2025 tetap mengalami defisit sebesar 6,4 miliar dolar AS.

Sementara itu, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2025 tercatat sebesar 148,7 miliar dolar AS.

IHSG dibuka menguat pada awal perdagangan dan terus berada di zona positif hingga penutupan sesi pertama.

Pada sesi kedua, penguatan IHSG berlanjut hingga akhir perdagangan.

Pergerakan Sektor dan Saham, serta Sentimen Global

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor tercatat mengalami penguatan.

Sektor barang konsumen non primer memimpin dengan kenaikan sebesar 2,35 persen, disusul sektor industri naik 0,55 persen dan sektor energi naik 0,48 persen.

Di sisi lain, sektor properti dan sektor teknologi mengalami pelemahan, masing-masing turun 1,05 persen dan 0,02 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain JATI, BOGA, SKLT, BUKK, dan SMDM.

Sedangkan saham-saham yang melemah signifikan adalah FMII, PURI, ISEA, NRCA, dan AEGS.

Secara keseluruhan, frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.294.589 kali transaksi, dengan volume perdagangan sebesar 37,92 miliar lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp19,65 triliun.

Jumlah saham yang naik sebanyak 311, saham yang turun sebanyak 306, dan 195 saham tidak mengalami perubahan.

Di pasar regional Asia, indeks Nikkei Jepang ditutup menguat 1.299,80 poin atau 2,68 persen ke posisi 49.837,50.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik tipis 4,92 poin atau 0,02 persen ke posisi 25.835,57.

Sementara itu, indeks Shanghai China melemah 15,69 poin atau 0,40 persen ke posisi 3.931,05.

Indeks Strait Times Singapura tercatat naik 6,85 poin atau 0,15 persen ke level 4.512,07.

Meski IHSG mencatatkan penguatan hari ini, analis memperkirakan potensi pelemahan pada perdagangan esok hari.

"Kami memperkirakan IHSG berpotensi melemah menuju level 8.400–8.350 pada perdagangan Jumat," ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim.

Penulis :
Shila Glorya