
Pantau - Pemerintah mempercepat penguatan program Koperasi Merah Putih dengan menugaskan koperasi mitra terbaik LPDB-Koperasi sebagai kakak asuh bagi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).
Kolaborasi Kakak Asuh Dorong Pembinaan Langsung di Lapangan
Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono menegaskan bahwa koperasi yang lebih maju harus terlibat langsung dalam pendampingan lapangan agar pembinaan dapat berlangsung lebih cepat dan efektif.
Penugasan ini diumumkan dalam acara Temu Mitra LPDB-Koperasi yang diselenggarakan di Jakarta.
Penugasan formal ditandai dengan penandatanganan Piagam Komitmen antara LPDB-Koperasi, KSP Nasari, dan 12 koperasi mitra terbaik LPDB.
Direktur Utama LPDB-Koperasi, Krisdianto Soedarmono, menyatakan bahwa sebanyak 67 koperasi mitra telah siap untuk mendukung KDKMP melalui pendampingan usaha dan penguatan kelembagaan.
Salah satu mitra utama, KSP Nasari, menyatakan kesiapannya menjalankan skema kolaborasi bernama Collab-Coop.
Skema Collab-Coop mencakup pelatihan sumber daya manusia, akses permodalan, sertifikasi, hingga digitalisasi sistem keuangan koperasi.
Ketua KSP Nasari, Frans Meroga Panggabean, menegaskan bahwa digitalisasi akan menjadi kunci utama keberhasilan program ini.
Target Ambisius dan Dukungan Pembiayaan Produktif
Menteri Koperasi dan UKM menargetkan pembangunan gerai, jaringan usaha, dan pelatihan SDM bagi 82.707 KDKMP dapat diselesaikan pada April 2026.
Kebutuhan pembiayaan untuk mencapai target tersebut diperkirakan mencapai Rp240 triliun.
Pemerintah menilai Koperasi Merah Putih akan menjadi penggerak ekonomi desa yang sejalan dengan amanat Pasal 33 UUD 1945.
LPDB-Koperasi juga memastikan peningkatan pembiayaan produktif untuk mendorong koperasi agar aktif di sektor produksi dan distribusi.
"Dengan ekosistem koperasi yang solid, kami optimistis target Koperasi Merah Putih dapat tercapai," ujar Krisdianto.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf






