
Pantau - Harga bawang merah dan cabai di sejumlah daerah mengalami kenaikan signifikan dan berada di atas Harga Acuan Pemerintah (HAP), meski produksi nasional dinyatakan masih mencukupi.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan bahwa rata-rata harga nasional bawang merah saat ini mencapai Rp47.600 per kilogram, lebih tinggi dari HAP sebesar Rp41.500.
"Harga rata-rata nasional bawang merah Rp47.600 (per kilogram), sedang harga acuan Rp41.500. Tapi tadi disampaikan sebenarnya bawang merah itu surplus", ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa angka rata-rata nasional tersebut merupakan gabungan dari berbagai daerah, termasuk wilayah Indonesia timur seperti Papua yang memiliki harga komoditas cenderung lebih tinggi.
Faktor Cuaca dan Distribusi Jadi Penyebab Utama
Pemerintah menyebutkan bahwa penyebab utama kenaikan harga bawang dan cabai adalah cuaca dan kendala distribusi, bukan kekurangan produksi.
Untuk komoditas cabai merah dan cabai rawit, asosiasi produsen melaporkan bahwa dari sisi produksi tidak ditemukan kendala.
"Cabai itu tidak kekurangan produksi. Cuma kemarin karena cuacanya tidak bagus, memanennya saja. Memanennya kan tidak bisa setiap saat. Jadi makanya tadi dicari solusinya bagaimana supaya bisa lebih efisien dalam memanennya", ujar Budi Santoso.
Pemerintah kini fokus untuk memastikan kelancaran distribusi dari sentra produksi ke daerah konsumsi guna menstabilkan harga.
Upaya ini dilakukan melalui koordinasi lintas sektor, termasuk dengan Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, dan pelaku logistik.
Laporan dari sejumlah pemerintah daerah, seperti Sumatera Utara, menunjukkan bahwa pasokan kebutuhan pokok di luar wilayah terdampak bencana masih terkendali.
"Kalau yang di luar bencana, tadi disampaikan pasokan cukup dan terkendali. Yang perlu dijaga jangan sampai distribusinya terlambat", ia menegaskan.
Penanganan Khusus untuk Daerah Bencana dan Komoditas Lain Stabil
Untuk wilayah terdampak langsung bencana di Sumatera, pemerintah menerapkan penanganan khusus melalui jalur bantuan dengan mempertimbangkan kondisi infrastruktur yang masih dalam pemulihan.
"Kalau di daerah bencana itu kan memang yang kena bencana ditangani khusus dengan bantuan. Tapi di sekitarnya, yang tidak terjadi bencana, pasokan ada, terkendali", tambahnya.
Selain itu, berdasarkan laporan dari asosiasi, komoditas daging dan telur saat ini berada dalam kondisi surplus.
Pemerintah memastikan bahwa daging dan telur tidak akan menjadi penyumbang tekanan harga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pemerintah juga akan terus memantau perkembangan harga bawang, cabai, dan komoditas utama lainnya.
"Kalau nanti ada lonjakan atau kekurangan pasokan, kita harus cepat komunikasi karena setelah Nataru ada Imlek dan puasa yang waktunya berdekatan", ia mengungkapkan.
Data Harga Terkini Komoditas Pangan
Berdasarkan data pemantauan harga pangan nasional dari situs Badan Pangan Nasional per Senin, berikut perubahan harga beberapa komoditas utama:
- Cabai rawit merah naik 6,34 persen menjadi Rp72.277 per kilogram.
- Cabai merah keriting naik 1,58 persen menjadi Rp61.454 per kilogram.
- Telur ayam ras naik 1,36 persen menjadi Rp31.365 per kilogram.
- Beras medium naik 1,16 persen menjadi Rp13.660 per kilogram.
- Bawang merah turun 2,64 persen menjadi Rp47.729 per kilogram.
- Minyakita turun 0,44 persen menjadi Rp17.602 per liter.
- Penulis :
- Shila Glorya







