
Pantau - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menyerap anggaran sebesar Rp52,9 triliun hingga 15 Desember 2025, atau 74,6 persen dari total pagu sebesar Rp71 triliun dalam APBN.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Desember 2025 yang digelar di Jakarta, Kamis.
Program MBG telah menjangkau 50,7 juta penerima manfaat dari total target 82,9 juta orang.
Kelompok penerima manfaat terdiri dari anak-anak, siswa, dan ibu hamil.
Pelaksanaan program ini melibatkan 17.555 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Di sisi lain, program MBG juga memberikan dampak ekonomi dengan menyerap sebanyak 741.985 tenaga kerja.
Fokus Infrastruktur Gizi di Wilayah 3T
Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan percepatan pembangunan 8.200 unit dapur MBG atau SPPG pada tahun 2026, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa percepatan ini mendesak karena minimnya realisasi infrastruktur hingga akhir 2025.
"Di kawasan 3T itu, kita rencanakan 8.200, tapi yang mungkin baru akan selesai di akhir tahun ini sekitar 190 unit SPPG," ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan MBG di Gedung Sate, Bandung, Rabu (17/12).
Dadan menambahkan bahwa kesiapan sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor kunci dalam menutupi kekurangan infrastruktur tersebut.
Ia memastikan proses seleksi pegawai tengah dikebut, termasuk melalui jalur PPPK/CPNS BGN dengan Tes Kemampuan Dasar Akademik (TGAT).
"TGAT itu Februari pasti sebagian besar sudah selesai," ia mengungkapkan.
Target Nasional 2026 dan Akhir Tahun 2025
Pada tahun depan, BGN berfokus menyeimbangkan pembangunan antara wilayah 3T dan kawasan padat penduduk.
Selain membangun 8.200 SPPG di daerah 3T, BGN menargetkan pengoperasian minimal 25.400 unit di kawasan aglomerasi.
Untuk akhir tahun 2025, BGN menargetkan penyelesaian 19.000 unit SPPG secara nasional.
- Penulis :
- Leon Weldrick







