Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kementerian Transmigrasi Kembangkan Agrowisata Alpukat di Tanjung Banun Mulai 2026

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Kementerian Transmigrasi Kembangkan Agrowisata Alpukat di Tanjung Banun Mulai 2026
Foto: (Sumber: Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin bersama DR Rika Fatimah dari ITS, dan Agus Joko Susila memperkenalkan dua pakar yang hadir di Tanjung Banun untuk melihat potensi agrowisata dan wisata, Minggu (21/12/2025). ANTARA/Laily Rahmawaty.)

Pantau - Kementerian Transmigrasi akan mengembangkan agrowisata alpukat di kawasan transmigrasi Tanjung Banun, Batam, Kepulauan Riau, sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat mulai tahun 2026.

Tanjung Banun Dinilai Cocok untuk Budidaya Alpukat

Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanegara menyampaikan bahwa program ini menjadi bagian dari transformasi transmigrasi agar masyarakat dan lahan menjadi lebih produktif.

"Jadi mulai tahun depan. Tadi kami diskusi dengan para ketua RT dan RW bagaimana di Tanjung Banun ditanam alpukat, karena ada pilot project-nya di Kediri sebagai brand mark, di sana tidak ada warga miskin karena semuanya produktif," ungkap Iftitah.

Untuk mendukung program ini, Kementerian mendatangkan Kepala Desa Jambu, Kabupaten Kediri, Agus Joko Susilo ke Tanjung Banun guna mengecek kelayakan lahan.

Agus dikenal berhasil mengembangkan agrowisata alpukat di desanya, termasuk budidaya alpukat aligator yang memiliki ukuran lebih besar dari alpukat biasa.

"Pak Agus Joko Susilo ini mengembangkan agrowisata alpukat. Saya bertemu di ITS, dan hari ini saya bawa untuk melihat apakah Tanjung Banun cocok dikembangkan alpukat," ujarnya.

Potensi 72 Varian Alpukat dan Harapan Ekonomi Baru

Hasil pengecekan menunjukkan bahwa lokasi Tanjung Banun sangat cocok untuk budidaya alpukat.

"Di sini sangat cocok sekali, nanti kami akan berikan pendampingan. Saya sudah sampaikan ke ketua RT, ketua RW," tambah Iftitah.

Ia menegaskan bahwa inti dari program transmigrasi saat ini adalah membuat lahan dan manusianya produktif.

Lahan-lahan yang menganggur akan dikelola, dan warga yang belum produktif akan diarahkan menjadi mandiri secara ekonomi.

"Budidaya alpukat contohnya sangat baik, makanya saya hadirkan Kades Jambu untuk melihat langsung cocok tidaknya Tanjung Banun ditanami alpukat. Dikatakannya sangat cocok," tegasnya.

Tercatat ada 72 varian alpukat yang bisa dikembangkan di wilayah ini dan diharapkan menjadi daya tarik agrowisata baru.

Agus Joko Susilo menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan masyarakat Rempang dalam pengembangan ini.

"Kami punya kesempatan banyak atas arahan Pak Menteri untuk warga masyarakat yang ada di Tanjung Banun. Kawasan ini akan menjadi agrowisata buah, akan mendongkrak penghasilan masyarakat semua," ujarnya.

Penulis :
Gerry Eka