Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pemerintah Targetkan Belanja Masyarakat Capai Rp110 Triliun Jelang Akhir 2025 Lewat Program Diskon Nasional

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Pemerintah Targetkan Belanja Masyarakat Capai Rp110 Triliun Jelang Akhir 2025 Lewat Program Diskon Nasional
Foto: (Sumber: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat meninjau persiapan Work From Anywhere (WFA) di Jakarta Selatan, Jumat (26/12/2025). ANTARA/Bayu Saputra.)

Pantau - Pemerintah menargetkan total belanja masyarakat Indonesia mencapai Rp110 triliun hingga akhir tahun 2025, melalui berbagai program diskon nasional yang digelar di pusat perbelanjaan dan platform daring.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hal ini dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat.

Harbolnas, BINA Indonesia, dan Diskon Besar Jadi Penggerak Konsumsi

Airlangga menjelaskan bahwa program-program seperti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), diskon ritel di pusat perbelanjaan, serta kampanye "Belanja di Indonesia Aja" (BINA Indonesia) menjadi strategi utama untuk mencapai target belanja masyarakat.

“Kegiatan 'Belanja di Indonesia Aja' yang digelar Hippindo di seluruh mal menargetkan transaksi Rp30 triliun sampai 4 Januari 2026. Sebelumnya Harbolnas capai Rp35 triliun. Jadi sampai akhir tahun kita targetkan Rp110 triliun dibelanjakan,” ungkapnya.

Diskon yang ditawarkan di berbagai toko dan gerai mencapai hingga 50 persen, dengan tambahan diskon hingga 25 persen dan cashback hingga 10 persen.

Airlangga menekankan bahwa insentif ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi masyarakat dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di 2025.

Selain belanja domestik, pariwisata juga disebut sebagai sektor pendukung konsumsi, khususnya dari wisatawan mancanegara seperti wisatawan Malaysia yang memadukan aktivitas belanja dengan perjalanan menggunakan kereta cepat Whoosh.

Mal Didorong Jadi Ruang Produktif dan Fasilitasi WFA

Airlangga juga menyoroti perubahan fungsi pusat perbelanjaan yang kini tidak hanya sebagai ruang konsumsi, tetapi juga harus dikembangkan menjadi ruang produktif.

Pemerintah mendorong mal untuk berperan mendukung ekosistem pekerja ekonomi gig dan pelaku Work From Anywhere (WFA).

Peninjauan kesiapan pelaksanaan konsep kerja fleksibel dilakukan di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, yang turut dihadiri sejumlah pejabat.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain:

Menteri Perdagangan Budi Santoso

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana

Menteri UMKM Maman Abdurrahman

Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah

Langkah ini menunjukkan dukungan lintas sektor dalam mendorong mal sebagai ruang multifungsi, sekaligus penggerak konsumsi nasional di era ekonomi digital.

Penulis :
Gerry Eka