Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

64 Bazar UMKM Digelar di Jakarta Barat Sepanjang 2025, Raup Omzet Hingga Rp3 Miliar

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

64 Bazar UMKM Digelar di Jakarta Barat Sepanjang 2025, Raup Omzet Hingga Rp3 Miliar
Foto: (Sumber: Suku Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) Jakarta Barat menggelar pasar murah di kawasan Rusun Pesakih, Duri Kosambi, Cengkareng untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru, Rabu (3/12/2025). (ANTARA/HO-Pemkot Jakbar).)

Pantau - Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) Jakarta Barat mencatat total omzet mencapai Rp3 miliar dari penyelenggaraan 64 kegiatan bazar UMKM sepanjang tahun 2025.

Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Sudin PPKUKM Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid, pada Selasa, 30 Desember 2025.

Bazar dilaksanakan di delapan kecamatan, masing-masing mengadakan delapan kali bazar sebagai bentuk fasilitasi bagi para pelaku UMKM yang telah mengikuti pelatihan dan pembinaan.

Strategi Promosi Gratis untuk UMKM Binaan

Kegiatan bazar diadakan secara gratis dan berlokasi di titik-titik strategis guna memaksimalkan potensi penjualan.

Setiap kegiatan diikuti sekitar 30 pelaku UMKM binaan dan berlangsung selama dua hari.

Iqbal menjelaskan bahwa bazar menjadi strategi pemasaran yang efektif untuk mengenalkan produk-produk unggulan dari pelaku UMKM.

Target utama kegiatan ini adalah peningkatan omzet dan daya saing UMKM di wilayah Jakarta Barat.

Sudin PPKUKM juga bekerja sama dengan berbagai pihak seperti kelurahan, kecamatan, pengurus masjid, yayasan, pengurus RT/RW, hingga elemen masyarakat lainnya.

Kolaborasi ini dinilai penting dalam mendongkrak penjualan dan memperluas jangkauan pasar UMKM.

Omzet Tertinggi Capai Rp100 Juta, Dipengaruhi Demografi dan Lokasi

Salah satu bazar tersukses tercatat di Kelapa Dua, Kebon Jeruk dalam festival bandeng, yang mencatat omzet hingga Rp100 juta.

Angka tersebut menjadi yang tertinggi dibandingkan bazar lainnya selama tahun 2025.

Secara umum, omzet rata-rata dari bazar di kecamatan lain berkisar antara Rp30 juta hingga Rp40 juta.

Iqbal menjelaskan bahwa perbedaan omzet sangat dipengaruhi oleh faktor demografi dan geografis.

Di Kecamatan Kembangan, omzet relatif rendah karena mayoritas warganya berasal dari kelas menengah atas yang tidak terlalu tertarik pada bazar lokal.

Sementara di Tambora, khususnya saat momen keagamaan seperti Maulid, omzet bisa mencapai Rp40 hingga Rp50 juta hanya dalam beberapa jam.

Secara geografis, Kecamatan Taman Sari dinilai cukup sulit untuk penyelenggaraan bazar karena keterbatasan ruang.

Sebaliknya, Kecamatan Cengkareng memiliki banyak lokasi potensial dan kerap mencatat omzet tinggi.

Salah satu lokasi strategis adalah Jalur Hijau Kosambi, yang rutin digunakan untuk bazar akhir pekan melalui kerja sama dengan Sudin Pertamanan dan Hutan Kota.

Penulis :
Gerry Eka