billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ada Survei Pengeluaran Millenials, Kamu Mungkin Salah Satunya

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Ada Survei Pengeluaran Millenials, Kamu Mungkin Salah Satunya

Pantau.com - Saat ini jumlah Milenium hampir sepertiga dari populasi Indonesia. Saat ini badan statistik negara akan segera mengubah indeks inflasi untuk menangkap kebiasaan belanja mereka.

Menurut Suhariyanto, kepala biro statistik Indonesia mengatakan, sebuah tim profesional sudah menjelajahi Instagram dan Facebook dan pasar online untuk mempelajari tren pengeluaran kaum muda.

"Indeks harga konsumen baru setelah revisi komponen yang ada dan tahun dasar baru akan diumumkan paling lambat pada Januari 2020," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/2/2019).

Baca juga: Ramai Janji Potong Pajak Penghasilan Perusahaan Jika Jadi Presiden?

Wawasan kunci dengan ekonomi Internet di negara terpadat keempat di dunia yang diperkirakan akan membengkak hingga $100 miliar pada tahun 2025, para pembuat kebijakan berjuang untuk mengimbangi perubahan kebiasaan belanja konsumen.

Biro statistik masih mengandalkan survei lapangan untuk perkiraan inflasi yang digunakan oleh lembaga pemerintah dan bank sentral untuk perumusan kebijakan.

Indonesia, negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, telah menggunakan harga 2012 sebagai patokan inflasi dari 2014 dan indeks yang dirubah dapat melihat dimasukkannya dan dikecualikannya komoditas tertentu.

Baca juga: Panas Dalam Utang Negara, Pegawai Sri Mulyani: Utang Kita Nambah

Sementara bank sentral negara telah merangkul data besar untuk membantu dalam pembuatan kebijakannya, bursa saham telah membujuk para milenium untuk memperluas basis investornya.

"Biro statistik telah menyelesaikan survei tentang bobot baru dalam indeks harga konsumen dan akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia, kementerian keuangan dan pemangku kepentingan lainnya sebelum mengadopsi seri baru," kata Suhariyanto.

Baca juga: Malas Ngurus Kartu ATM Bank Terblokir? Ternyata Gampang Kok

Biro masih akan menggunakan metode tradisional pergi ke lapangan untuk mengumpulkan data dan menggabungkannya dengan data yang ditambang dari internet untuk sampai pada temuan yang lebih realistis.

"Semakin makmur masyarakat, semakin sedikit persentasenya untuk belanja terkait makanan. Mereka akan beralih ke pengeluaran non-makanan," tambahnya.

"Kami benar-benar ingin menangkap tren konsumsi terbaru. Mungkin saja pengeluaran orang untuk kredit telepon telah meningkat secara signifikan dibandingkan dengan 2012," tegasnya.

Penulis :
Nani Suherni